BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU- Usai dilantik pada 19 Februari 2014 lalu, Gubernur Riau Anas Maamun mulai menuai banyak kritikan. Baik itu kritik terkait kabut asap, hingga persoalan pengumumam Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tak kunjung diumumkan sewaktu Anas menjabat sebagai bupati.
Dan yang teranyar, orang nomor satu di negeri lancang kuning kembali menuai protes masyarakat terkait pernyataannya untuk merenovasi sebagian gedung perkantoran Gubernur Riau menjadi kubah. Serta berencana membangun jembatan penghubung dari kantornya ke Perpustakaan Wilayah Soeman HS.
Seperti yang dituturkan Presiden Mahasiswa (Presma) UIN Suska, Saidan kepada bertuahpos.com. “Seharusnya Gubri fokus pada visi misi saja, bukan fokus ke sana (Pembangunan Kubah dan Jembatan penghubung),” ujarnya Jumat (11/04/2014).
Saidan menyayangkan bila Gubri lebih memprioritaskan pembangunan fisik di ibu Kota provinsi dari pada daerah Riau secara menyeluruh. “Setidaknya selama 100 hari kerja gubri, melakukan fokus pemerataan menyeluruh ke daerah Riau,” ucapnya.
Seperti yang diketahui visi-misi Annas Maamun sebagai Gubernur Riau yang baru, akan memaksimalkan penggunaan APBD Riau untuk kepentingan publik, dengan memangkas anggaran perjalanan dinas, menghapuskan anggaran program-program seremonial dan kegiatan-kegiatan lainnya yang tidak bermanfaat bagi masyarakat. Namun belakangan seperti yang diberitakan berbagai media, Annnas Maamun  berencana merenovasi gedung perkantorannya.
Presma Universitas Riau (UR), Zulfa mengungkapkan dirinya beserta seluruh elemen mahasiswa tetap akan memantau kinerja Gubernur Riau. “Kita akan terus memantaunya dan mengingatkan,” sebut Presma yang belum lama ini terpilih. Bagi Zulfa, sebagai Gubernur Riau, lebih baik menggesa pembangunan di sektor strategis, seperti pengentasan kemiskinan dan lapangan pekerjaan. “Saya melihat ada yang tidak pas dalam penempatan prioritas pembangunan Riau. Gubernur Riau punya tugas yang lebih besar dari itu (bangun kubah dan jembatan),” tutupnya. (riki)