BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pernyataan Gubernur Riau Anas Maamun sering kali memunculkan kontradiktif di tengah masyarakat. Kali ini kembali lagi Gubri melontarkan pernyataan untuk mengesa pembangunan jembatan penghubung Perkantoran Gubri ke Pustaka Wilayah.
Â
Pernyataan ini langsung saja menuai komentar negatif. Salah satunya dari kalangan mahasiswa. Seperti yang dituturkan Presiden Mahasiswa Universitas Riau, Zulfa kepada bertuahpos.com. “Buat apa sih jembatan penghubung itu dibangun? Efisiensinya apa? Berguna nggak bagi masyarakat? Itukan mubazir,” ungkapnya kesal, Jumat (11/04/2014).
Â
Menurutnya program tersebut hanya sekedar mempercantik semata. Padahal ada banyak program kemasyarakatan yang bisa dilakukan selain menggesa pembangunan fisik.
Â
“Biarlah hal-hal semacam itu stafnya saja yang memikirkannya. Sebagai Gubernur Riau tugasnya jauh lebih besar dari sekedar memperindah gedung,” ungkapnya.
Sebelumnya Gubernur Riau di sela pemantauan renovasi gedung kerja kepada rekanan wartawan ia menuturkan akan segera membangun jembatan penghubung dari gedung sembilan lantainya ke Puswil. Pembangunan itu bertujuan agar tiga gedung yang dengan intensitas fungsi yang tinggi bisa berjalan maksimal. Selain itu Gubri menginstruksikan seluruh pagar dicat dengan warna putih.
Â
Hal serupa diutarakan, Presiden Mahasiswa UIN Suska, Saidan. Baginya rencana Gubri mengalokasikan sebagian anggaran membangun jembatan penghubung dan mengecat bangunan perkantoran serba putih tidak tepat sasaran. “Saya menilai hal itu kurang efektif. Seakan pengalokasin anggaran tidak profesional,” jelasnya.
Â
Menurutnya sebagai orang yang diamanahkan masyarakat, selayaknya Gubri memfokuskan percepatan pada program kesejahteraan masyarakat. “Apa pula di cat-cat putih. Sebagusnya anggaran tersebut dialokasikan ke sektor pendidikan dan lapangan kerja. Dari pada sekedar membuang anggaran untuk bangun jembatan penghubung dan cat ulang gedung,” harapnya. (riki)
Â