BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kota Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, memberi sumbangsih inflasi cukup tinggi untuk Riau pada bulan Agustus lalu. Yakni sebesar 0,26 persen.
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Badan Pusat Statistik Provinsi Riau, Joni Kasmuri mengatakan, dari 3 kota di Riau, Dumai hanya menyumbang inflasi sebanyak 0,05 persen dan Pekanbaru 0,13 persen. Total keseluruhan Riau mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. “Komuditas yang paling besar memberikan inflasi yakni besar pensil hitam sebesar 25 persen,” ujarnya, Kamis (01/09/2016).
Inflasi itu dengan kenaikan indek harga konsumen sebesar 124,52. Sementara tingkat inflasi tahun kalender Januari hingga Agustus 2016 sebesar 1,17 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun, yakni Agustus tahun lalu hingga Agustus tahun 2016 sebesar 2,05 persen.
Dia menambahkan, inflasi di Riau pada bulan Agustus tahun 2016 terjadi karena adanya kenaikan harga pada lima kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,69 persen, diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,36 persen, kelompok sandang sebesar 0,24 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,05 persen.
“Sedangkan dua kelompok lainnya mengalami penurunan yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,74 persen. Dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,02 persen,” tambahnya.
Sementara untuk komuditas yang memberikan andil inflasi di Riau antara lain, beras, tarif listrik, cabai merah, ikan serai, kentang, telur ayam ras, bayam, tarif pulsa ponsel, minyak goreng, cabai rawit, kangkung, sewa rumah, daging sapi, sandal kulit, ikan tongkol, mobil, dan sebagainya.
Dari 23 kita di Pulau Sumatra yang menghitung indeks harga konsumen, 15 kota mengalami inflasi. Adapun inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang, sebesar 0,93 persen . Diikuti oleh Kota Padang sebesar 0,84 persen, dan Medan sebesar sebesar 0,82 persen.
Penulis: Melba