BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Setelah tersangkut dalam dua pembatalan proyek pembangunan jalan dan jembatan, realisasi anggaran pendapatan belanja daerah atau APBD di Dinas Bina Marga dipastikan tidak mencapai 100 persen.
Menurut Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Riau, Syafrik Tamun, kedua proyek itu adalah pembangunan jalan lintas Bono di Kabupaten Pelalawan dan Jembatan Reteh yang roboh beberapa tahun lalu.
“Karena kedua proyek ini kemungkinan tidak bisa dijalankan, maka akan sangat memberi pengaruh terhadap realisasi anggaran kita di Dinas Bina Marga,” katanya.
Dia menambahkan, sepanjang tahun 2016, target realisasi yang mungkin bisa dilakukan sebesar 97 persen. Kata dia target ini sama dengan pencapaian realisasi anggaran ditahun sebelumnya di dinas itu.
Untuk pembangunan jalan lintas bono di Kabupaten Pelalawan itu, telah dikabarkan terkendala pengadaan bahan, dan sangat bergantung pada ponton untuk mengangkut bahan materil. Masalah seperti ini sama dengan masalah pembangunan ditahun sebelumnya.
Satu lagi proyek yang dikabarkan akan mengganggu realisasi tahun ini yakni pembangunan jembatan reteh. Hingga saat ini realisasi fisik dalam proses pembangunan jembatan itu baru 38 persen. Laporan yang diterima, pihak pekerja kesulitan melakukan pemancangan tiang jembatan. “Lucunya, padahal masalah itu juga sudah adukan pada sebulan yang lalu,” tambahnya.
Baca Juga: Realisasi Fisik dan Keuangan di Dinas Bina Marga Selisih Jauh
Seperti diberikan sebelumnya, Syafril Tamun mengakui bahwa realisasi fisik dan keuangan di dinasnya berbeda jauh. Untuk realisasi keuangan di Dinas itu sebesar 36 persen dari target 38 persen untuk akhir Agustus. Sedangkan realisasi fisik berjalan sebesar 52 persen.
“Meski kami mendapat catatan rapor kuning, sampai hari ini upaya untuk meningkatkan realisasi terus dilakukan. Jauh sekali memang antara realisasi fisik dan realisasi keuangan di dinas kita,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui disela-sela kunjungannya ke kantor Gubernur Riau, Rabu (31/08/2016).
Penulis: Melba