BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Riau, Syafril Tamun, mengakui bahwa realisasi fisik dan keuangan di dinasnya berbeda jauh. Untuk realisasi keuangan di Dinas itu sebesar 36 persen dari target 38 persen untuk akhir Agustus. Sedangkan realisasi fisik berjalan sebesar 52 persen.
“Meski kami mendapat catatan rapor kuning, sampai hari ini upaya untuk meningkatkan realisasi terus dilakukan. Jauh sekali memang antara realisasi fisik dan realisasi keuangan di dinas kita,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui disela-sela kunjungannya ke kantor Gubernur Riau, Rabu (31/08/2016).
Salah satu langkah untuk menggesa realisasi itu, pihaknya sudah membuat surat termin kepada pihak kontraktor agar mengambil termin sampai 100 persen. Sistem yang diberlakukan untuk pengambilan termin dilakukan pada tanggal 25 setiap bulannya.
Dia mengharapkan dengan diberlakukannya sistem ini ada kenaikan sebesar 10 persen setiap bulannya terhadap realisasi anggaran. Namun demikian hingga saat ini masih ada pihak rekanan atau kontraktor yang tidak mengambil terminnya sampai 20 persen.
“Kalau masalah administrasi saya sudah cek ke staf tidak ada masalah dan mempersulit. Tapi entah mengapa para rekanan enggan melakukan pengambilan terminya,” tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Bina Marga masuk dalam daftar rapor kuning dalam realisasi keuangan. Ada sebanyak 17 SKPD yang mendapatkan rapor kuning tersebut. Selain Dinas Bina Marga ada Dinas Koperasi dan UMKM, BKP2D, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Sekretaris Dewan (Sekwan), Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah, Sekretaris Daerah (Sekda), Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf).
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Rumah Sakit Jiwa Tampan, Sekretariat Korpri, Dinas Pendapatan(Dispenda), dan Dinas Bina Marga, Sekretariat KPU.
Penulis: Melba