BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Komunitas Messa Coffee Community menggelar Class Coffe dengan mengangkat tema Coffe Late. Bekerja sama dengan Krema Koffie, komunitas ini mengupas tentang kopi dan proses pembuatannya, langsung dari Barista dan Roaster Krema Koffie, Herman.
“Ini event kali pertama kita adakan semenjak komunitas ini ada. Dan didukung penuh oleh Krema Koffie dan bersedia menjadi pematerinya,” ungkap Angga selaku ketua panitia dan anggota Komunitas Messa Coffe Community.
Acara berlangsung di Krema Koffie jalan Rajawali, Sukajadi malam tadi, Senin (22/08/2016). Adapun tujuan diadakanya kegiatan kelas kopi ini yakni ingin sama-sama belajar banyak dari apa itu kopi, serta proses menjadi sebuah minuman.
“Dalam komunitas ini kita semua sama-sama masih belajar dan terus berusaha memahami tentang kopi. Seperti proses dari biji kopi itu sampai menjadi minuman,” tambahnya.
Dan menjadi pilihan tema kali ini yakni Coffe Late, seperti diketahui Coffe Late berasal dari bahasa Itali yang artinya kopi susu. Mempunyai komposisi seperti espreso, susu dan foam susu.
“Untuk pertama kali ini kita angkat tema Coffe Latte, karena ini akan menjadi program kita, dan setiap kelas kopi akan berbeda-beda lagi temanya,” jelasnya.
Atas support dan dukungan penuh dari Krema Koffie yang merupakan salah satu Coffe Shop ternama di Pekanbaru ini, menjadi salah satu wadah berbagi ilmu dalam demontrasi untuk pembuatan kopi ini.
“Tujuannya kita tidak lain karena ingin belajar sama-sama mengetahui apa itu kopi. Lebih kepada pengetahuan tentang kopi itu,” sambungnya.
Messa Coffee Community hadir sejak 16 Maret 2016 lalu. Beranggotakan 15 sampai dengan 20 anggota yang saat ini sudah bergabung bersama. Terdiri dari bermacam-macam background dari beberapa anggota.
“Lebih dan kurang sudah 5 bulan komunitas ini hadir di Pekanbaru. Macam-macam background yang tergabung. dalam komunitas, seperti ada yang penikmat kopi, belajar kopi, beberapa barista dan lainnya,” katanya.
Selanjutnya, Angga berharap untuk kedepannya event seperti ini akan terus berlanjut, seperti minimal 1 buka sekali. “Kedepannya mungkin kita adakan untuk sesama barista. Dan tujuan paling utamanya yaitu agar masyarakat awam harus tau, kenapa segelas kopi bisa dihargai berapa,” tutupnya.
Penulis: Dilla