BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Melihat banyaknya produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Riau, investor dari Eropa tertarik untuk membuat hilirisasi (pengolahan sawit) di Riau. Kepala Dinas Perkebunan (kadisbun) Riau Zulher kepada bertuahpos.com, Senin, 07/04/2014) mengatakan sudah ada tiga investor yang tertarik.
Ketiganya dari Finlandia, Jerman, dan Belgia. Mereka berminat untuk melakukan investasi pengolahan sawit menjadi sumber energi terbarukan dan bahan pangan.
Hanya saja yang menjadi persoalan adalah kesulitan memperoleh bahan baku CPO. Karena selama ini sudah ada kontrak untuk ekspor CPO tersebut ke luar negri.
“Ini sedang kita negosiasikan dengan pihak terkait bagaimana caranya agar kita tidak ekspor CPO lagi,” tuturnya
Sedangkan dengan perusahaan dari Eropa itu, Zulher masih terus melakukan komunikasi. Bahkan, hasil komunikasi terakhir investor dari Belgia berkeinginan segera datang ke Riau untuk melakukan survei.
“Mereka mau datang secepatnya. Tinggal kesiapan kita aja lagi. Tapi belakangan ini kita sibuk karhutla kemarin, jadi belum bisa menerima kedatangannya,”
Sebelumnya, perusahaan dari Korea Selatan PT Global Logix telah melakukan hilirisasi di Riau melalui MoUnya tahun 2013. Investasi di Kabupaten Siak ini dilakukan dengan pemanfaatan limbah padat. PT Global Logix menginvestasikan dana tahap awal hingga US$20 juta. Investasi itu untuk membangun pabrik briket dan pembangkit listrik 1 MW tenaga biomassa di Kabupaten Siak Provinsi Riau.
“Selain hilirisasi,mereka (Korea Selatan) juga tertarik melakukan pemanfaatan limbah sawitnya mulai dari batang sawit, tandan kosong, limbah cair dan limbah padatnya,” terang Zulher.
Selain itu, investor asal Malaysia, Sawipac, juga akan membangun pabrik kelapa sawit, pabrik olahan turunannya, lengkap dengan pembangkit listrik di Desa Birandang, Kabupaten Kampar dengan nilai investasi mencapai Rp1,6 triliun.
“Mereka berkeinginan mengolah CPO Riau dari hulu sampai hilir Riau,” tandasnya.(syawal)