Dokter spesialis gizi klinik Saptawati Bardosono mengatakan, salah satu cara terbaik untuk menjaga fungsi otak adalah dengan memberikan organ tersebut zat gizi yang esensial. Hal itu juga berlaku untuk saraf.
Menurut Tati, sapaannya, kebiasaan makan yang tidak baik, ditambah dengan penyerapan makanan yang tidak optimal dapat berperan pada masalah kognitif. Untuk memperoleh kecerdasan optimal, ia memberikan daftar makanan yang perlu dimaksimalkan.
1. Makanan rendah lemak dan daging yang tidak berlemak
“Makanan yang tinggi lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol yang menyumbat arteri dan mengurangi aliran oksigen ke otak,” ujar dokter dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM) ini di Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Sementara itu, daging rendah lemak merupakan sumber karnitin dan asam amino yang penting untuk perkembangan saraf. Kalaupun perlu mengonsumsi makanan berlemak, maka pilihlah makanan dengan lemak tak jenuh. “Karena lemak tetap diperlukan untuk melarutkan vitamin larut lemak dan memberi energi,” ujarnya.
2. Gandum utuh dan kacang-kacangan
Roti atau sereal yang terbuat dari gandum utuh tak hanya mengandung karbohidrat dan serat pangan saja, tetapi juga lesitin yang diperlukan oleh otak untuk membentuk asetikolin. Senyawa tersebut merupakan neurotransmitter penting yang menunjang kecerdasan. Lesitin juga terdapat pada kacang-kacangan yang juga kaya akan lemak tak jenuh.
3. Makanan yang kaya vitamin C, E, dan B kompleks
Buah dan sayur segar merupakan makanan yang sesuai dengan kategori ini. Vitamin-vitamin tersebut termasuk antioksidan yang melindungi otak dari kerusakan dengan cara mengurangi penurunan fungsi otak. “Vitamin B12 dan asam folat dapat mencegah penurunan fungsi otak,” katanya.(yogi)
Â