BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Trisna Angela punya banyak cerita dalam meniti karir selama hidupnya. Sekretaris General Manager Hotel Pangeran Pekanbaru ini baru pertama mengenal dunia perhotelan. Setelah sebelumnya dia melanglang buana di salah satu perbankan di Pekanbaru.
Wanita berkulit putih itu, diterima bekerja di hotel Pangeran Pekanbaru pada Februari 2016 lalu. Sejak tahun 2012 sampai 2015 Trisna mencari mulai bekerja di dunia perbankan, hingga akhirnya berada di perhotelan. “Bidang saya justru Sastra Bahasa Indonesia,” ujarnya kepada bertuahpos.com.
Setelah menamatkan pendidikannya, Trisna pernah mencoba karirnya menjadi tenaga pendidik. Namun dia melihat peluang untuk menjadi guru dan bertahan sebagai penopang ekonomi kehidupan sangat jauh dari harapan. Tentunya juga, mengingat ada banyak saingan yang juga menggeluti profesi sama.
Wanita kelahiran Pekanbaru, 09 Desember 1986 itu, akhirnya mencoba untuk menjadi pegawai kantoran dengan memilih kerja di perbankan. Hingga Desember 2015.
“Sebelum dibank saya juga pernah ngajar privat untuk SD, di rumah sambil menunggu dapat pekerjaan baru,” terangnya.
Bagi dia, bekerja sebagai pegawai kantoran lebih menantang. Rasa penasarannya yang tinggi membuat dia memutuskan untuk mencoba dengan kesibukan itu. Walau tidak sejalan dengan bidangnya, Trisna kembali mencoba untuk memahami pekerjaannya.
“Masuk kerja memang tanpa basic perbankan sama sekali. Semuanya saya belajar otodidak. Baik dalam dunia perbankan ataupun sebagai guru,” ujarnya.
Setelah cukup matang bekerja mengurus keuangan, Trisna ternyata belum puas dengan karirnya itu. Dia memberanikan dirinya untuk nimbrung dan meniti karir didunia hotel. Alhasil, upaya jerih payahnya berbuah manis. Sampai dia menjabat sebagai Sekretaris GM Hotel Pangeran.
Mengetahui tentang seluk beluk hotel, kata Trisna, dia banyak bertanya dengan rekan-rekannya. Salah satu strategi yang dia gunakan adalah banyak bertanya dengan orang yang lebih mengerti.
“Cara penyesuaian kerja antara dihotel dengan dibank sangat jauh berbeda. Terutama dari kerjanya saja sudah keliatan perbedaan itu. Awalnya memang sempat merasa kebingungan. Kalau dihotel ada banyak pengalaman baru dan hal-hal baru yang harus dilakukan,” kata Trisna.
Meski demikian, dia menganggap bahwa kedua pekerjaannya sama-sama berinteraksi dengan orang-orang baru.
“Suka duka, di hotel lebih banyak sukanya, ketemu orang baru. Dunia hotel lebih asik. Dukanya hampir enggak ada, karena semua itu dijalanin dengan happy. Gak dibawa beban. harapan saya kedepannya untuk karir, ingin lebih baik, ingin hal baru lagi, jenjang karir ingin berkembang pastinya,” kata dia.
Penulis: Dilla