BERTUAHPOS.COM(BPC) – Perkembangan dari tren hobi di garasi menjadi unit bisnis yang berorientasi finansial merupakan bagian yang tak terpisahkan dari revolusi digital saat ini. Lihat saja perusahaan-perusahaan ternama seperti Amazon, Apple dan Google. Ternyata, semuanya memulai bisnisnya dari garasi.
Bersamaan dengan itu, di Indonesia sendiri, semakin banyak anak-anak muda yang memutuskan untuk memulai berwirausaha dari garasi rumahnya. Salah satunya adalah perusahaan besar yang bergerak di bidang e-commerce, yaitu Bukalapak.
Oleh karena itu, bagi Anda yang bercita-cita menjadi pengusaha muda seperti para pendiri perusahaan di atas, tak perlu gengsi lagi untuk memulai bisnis kecil-kecilan dari garasi. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak bersama bisnis-bisnis besar apa saja yang berhasil dimulai dari garasi tersebut.
Amazon
Jeff Bezos mendirikan Amazon di tahun 1994 sebagai sebuah toko buku online. Pada saat itu, perusahaan tersebut sepenuhnya dibuat dan dijalankan dari garasi rumahnya di Kota Bellevue, Washington.
Bezos menjual buku pertamanya di bulan Juli 1995 dan berhasil menggelar penjualan saham perdana, atau Initial Public Offering (IPO), dua tahun kemudian pada tahun 1997. Saat ini, Amazon merupakan perusahaan peritel online terbesar di dunia.
Apple
Pada tahun 1976, Steve Jobs dan Steve Wozniak, masing-masing berusia 21 dan 26, mendirikan Apple Computers dengan menjual 50 unit Apple I Computer buatan Wozniak. Perangkat tersebut dijual dengan harga 500 dollar AS per unit kepada peritel lokal di di Cupertino, California, Amerika Serikat.
Karena pada saat itu, duo Steve ini belum memiliki pabrik pembuat komponen elektronik sendiri, mereka masih perlu memesan komponen-komponennya dari distributor. Walaupun masih memiliki kekurangan modal disana-sini, dengan mengandalkan keahlian merakit komputer dan kemampuan menjual yang mumpuni, Steve Jobs dan timnya berhasil membuat 50 komputer tersebut dalam 30 hari dari garasinya di Cupertino.
Mahasiswa lulusan Universitas Standford, Larry Page dan Sergey Brin, mendirikan perusahaan yang saat ini dikenal sebagai Google dari garasi milik temannya, Susan Wojcicki, yang terletak di Kota Menlo Park, California, Amerika Serikat, pada September 1998. Setahun kemudian, pekerjaan mereka di perusahaan rintisan tersebut yang saat itu masih menjadi sebuah proyek sampingan ternyata mulai mengganggu kuliah mereka.
Walhasil, mereka memutuskan untuk menjual proyek tersebut ke Excite dengan harga 1 juta dollar AS. Pada saat itu, Excite tidak tertarik dengan proyek tersebut dan menolak tawaran mereka.
Lima tahun kemudian, pada 19 Agustus 2004, Google melakukan penawaran saham perdananya (IPO). Dengan IPO ini, Google memiliki nilai kapitalisasi pasar mencapai lebih dari 1,67 miliar dollar AS. Pada Januari 2014, nilai kapitalisasi pasar perusahaan ini sudah berkembang menjadi 397 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 5,347 triliun.
Hewlett-Packard
Pada 1939, Bill Hewlett dan Dave Packard mendirikan Perusahaan HP Inc. di garasi milik Packard yang terletak di Kota Palo Alto, California, Amerika Serikat, dengan modal awal sebesar 538 dollar AS. Produk pertama mereka adalah osilator audio dan pembeli pertamanya adalah Walt Disney, dia membeli delapan osilator untuk mengembangkan sistem suara film Fantasia.
Saat ini, garasi tempat lahirnya perusahaan ini yang lebih dikenal dengan sebutan HP Garage telah menjadi sebuah museum privat. Garasi ini juga dikenal sebagai “tempat lahirnya Silicon Valleyâ€Â sebuah julukan sebab daerah ini memiliki banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang komputer dan semikonduktor dan teknologi informasi serta industri kreatif.
Bukalapak
Di Indonesia sendiri, salah satu perusahaan rintisan yang sukses membangun bisnisnya dari garasi adalah Bukalapak. Perusahaan ini didirikan di garasi kecil di bilangan Haji Nawi, Jakarta Selatan, pada tahun 2010 oleh Achmad Zacky bersama dua teman kuliahnya, yakni Nugroho Herucahyono dan Fajrin Rasyid.
Pada saat itu, Bukalapak didirikan dengan tujuan memberdayakan usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Bukalapak diharapkan dapat menjadi wadah untuk para UKM menggunakan media online sebagai bagian dari bisnis mereka. Dari nol pengunjung dan pelapak saat awal berdiri, saat ini Bukalapak telah dikunjungi lebih dari 1 juta orang setiap harinya dengan lebih dari 200 ribu pelapak.
Orang bijak berkata, “Memulai lebih mudah dibanding mempertahankanâ€. Sayangnya, sekarang justru banyak orang-orang yang untuk memulai saja tidak tahu dari mana jalannya, tak terkecuali dalam hal menjadi seorang pengusaha. Menilik dari pengalaman para pengusaha di atas, cara mendirikan perusahaan ternyata ya mudah saja, yaitu “Lakukan!â€
Namun, dalam melakukan pendirian tersebut ternyata pelajaran penting yang dapat dipetik dari pengalaman para pengusaha di atas adalah alasan mereka mendirikan perusahaan. Mereka mendirikan bisnis, bukan dengan tujuan menciptakan perusahaan bernama Amazon, Apple atau Google, tetapi mereka memulainya secara nyata dan diupayakan sungguh-sungguh dengan membuat sebuah toko buku online, perangkat komputer atau algoritma pencarian demi menciptakan solusi bagi masalah yang terjadi di masyarakat.