BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Hingga saat ini Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau masih melakukan kajian terkait tingginya harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) pasca lebaran Idul Fitri.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Riau, Masperi mengatakan, ada beberapa langkah saat ini tengah dirumuskan TPID untuk melakukan pengendalian tingginya harga Sembako di pasar.
“Tim TPID masih merumuskan strategi itu. Karena sekarang harga Sembako di pasar memang masih tinggi. Nanti langkah-langkah itulah menjadi landasan kita untuk melakukan pengendalian harga Sembako,” katanya, Kamis (21/07/2016).
Dia menambahkan, fenomena tingginya harga Sembako di pasar sudah menjadi hal yang lumrah terjadi pada saat lebaran Idul Fitri. Sebab dimana atau permintaan masyarakat secara umum juga mengalami lonjakan tinggi pada momentum itu.
Harusnya, kata Masperi, setelah lebaran suplai dan di pasar juga sudah stabil. Namun demikian, tetap saja masih ada para pedagang yang memanfaatkan momentum kenaikan harga itu untuk menjadi keuntungan dengan menahan harga pada posisi tinggi.
Tugas TPID akan melakukan pengawasan kembali dan merumuskan langkah strategis untuk mengatasi masalah tersebut. Hingga saat ini, terkait rumusan-rumusan itu masih dibahas di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.
Seperti dikabarkan sebelumnya, sejumlah komoditi kebutuhan rumah tangga memang melejit di pasaran, diantaranya harga ayam ras yang hingga saat ini masih bertahan di harga Rp 29 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogramnya, harga daging Rp 120 ribu per kilogramnya dan harga gula pasir yang masih bertahan diharga Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu per kilogramnya.
Penulis: Melba