BERTUAHPOS.COM (BPC), SIAK – Investasi Bodong ternyata tidak hanya marak terjadi di kota-kita besar saja. Kali ini, investasi bodong tersebut telah merambah ke daerah-daerah salah satunya Kabupaten Siak.
Bahkan, tidak sedikit juga Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemkab Siak itu turut menjadi korban. Nilai yang dikeluarkan juga tidak sedikit, mulai dari jutaan, ratusan hingga miliyaran Rupiah lenyap.
Salah satu korban (YS) seorang PNS di Siak. Ia menceritakan sebanyak Rp 500 juta uang miliknya lenyap. “Uang saya sampai 500 jutaan lenyap dan ini baru saya saja. Teman kantor banyak yang ikut, belum lagi yang lain, jadi rata-rata uang yang lenyap sampai miliaran,” sebutnya, Rabu (20/7/2016).
Awalnya ia sempat ditawari seseorang untuk berinvestasi sebesar Rp 3 juta dan dalam waktu sebulan bahkan dua bulan uangnya akan kembali sebesar 50 persen. Karena tertarik akan hal tersebut, kata dia, akhirnya YS ikut investasi dengan membayarkan uang sebesar Rp3 juta.
“Dalam sebulan, uangnya memang kembali sebesar Rp 6 juta. Karena yakin, saya pun kembali berinvestasi sebesar Rp15 juta hingga ratusan juta, nantinya dikembalikan 100 persen,” katanya.
Dengan mendapat pengembalian yang besar, kata dia, maka itu semakin yakin sehingga yang bersangkutan mengajak teman-teman dan saudara-saudaranya untuk mengumpulkan uang.
Tidak hanya YS, hal serupa juga dirasakan KK yang juga berprofesi sebagai PNS. Ia awalnya menginvestasikan uang sebesar Rp 300 juta untuk mendapatkan uang tambahan menjadi 50 persen.
“Sekarang stres saya mbak, gak cuma saya, saudara-saudarapun ikut investasi sampai ratusan. Kita diiming-imingi investasi dengan bunga yang tinggi. Namun dalam akhir november ternyata uang itu hangus, dan orangnya pun kabur entah kemana,”ucapnya.
Hal serupa ternyata juga dialami oleh IM yang juga salah seorang PNS. Ia menyebutkan, Â dirinya telah berinvestasi hingga ratusan juta, namun semua uang yang diberikan lenyap dan tidak ada yang kembali.
“Pertama aja kita dapet Rp.6juta investasi awal Rp.3juta,” katanya. Dengan kerugian ratusan bahkan miliaran Rupiah ini, jelas ia merasa sangat dirugikan . IM sendiri hanya berharap besar agar uangnya dapat dikembalikan.
Korban lainnya yang berinisial S, juga mengalami hal yang sama dengan tiga PNS sebelumnya. S menjelaskan bahwa telah melapor ke pihak kepolisian, namun hingga saat ini belum ada kepastian.
“Kita udah lapor mbak bulan desember 2015, tapi sampe sekarang gak ada kabar,”ujarnya.
Penulis : Ely