BERTUAHPOS.COM (BPC) – Kecerdasan yang dimiliki Presiden Republik Indonesia ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) membuat sejumlah orang banyak termotivasi. Hal ini terbukti setelah sukses dirilisnya film pertamanya Habibie & Ainun, Rumah produksi MD Pictures kembali akan menayangkan film Rudy Habibie.
Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini, menuai banyak sanjungan dari penggemar dunia perfilman Indonesia. Sosok Reza Rahardian yang berperan sebagai Rudy Habibie masih mampu menyedot perhatian dengan karakter persis seperti Habibie sebenarnya.
Film yang mulai tayang pada 30 Juni 2016 lalu diadaptasi dari buku Gina S Noer berjudul Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner. Buku tersebut juga ditulis berdasarkan cerita dari Habibie itu langsung. Gina juga didapuk sebagai penulis naskah.
Pada bagian pertama penonton akan disuguhkan dengan kisah kecil Habibie dengan keluarganya yang hidup di masa Penjajahan Jepang. Beberapa scine begitu jelas menyajikan nuansa tempo dulu dengan pesan bahwa tanah air ketika itu sangat jauh dari kata damai.
Film ini bercerita tentang masa muda Presiden ke-3 Republik Indonesia, Prof Dr Ing Bacharuddin Jusuf Habibie yang diperankan oleh Reza Rahadian. Habibie yang masa mudanya lebih dikenal dengan nama panggilan Rudy Habibie menempuh studinya di Aachen, Jerman.
Rudy yang menempuh studi di luar negeri dengan biaya pribadi dari keluarganya, dengan gigih menimba ilmu di negeri orang demi meraih mimpi. Kegigihannya untuk mewujudkan mimpinya akan industri dirgantara Indonesia serta lika-liku yang harus ia hadapi tergambar di film ini.
Di masa kuliahnya pula, Rudy bertemu dengan Ilona yang diperankan oleh Chelsea Islan, gadis Jerman asal Polandia yang mencuri hatinya dan menjadi kekasihnya selama di Jerman.
Ilona juga menjadi salah satu pendukung visi Habibie untuk mendirikan industri dirgantara di Indonesia meskipun pada akhirnya kisah mereka harus kandas karena perbedaan kultur dan prinsip.
Produser Rudy Habibie sekaligus CEO MD Corp., Manoj Punjabi MD Pictures tampaknya berupaya meningkatkan kualitas berstandar internasional setaraf film Hollywood dengan melakukan sound mixing di Los Angeles Amerika Serikat, bekerja sama dengan sound designer Chris David yang pernah mendapat nominasi Piala Oscar untuk film Legends of the Fall (1994).
Ada banyak peristiwa unik dan menarik yang dialami Habibie semasa dia menjalankan pendidikannya di German. Termasuk kecerdasan sang visioner yang acap kali membuat saingannya tertegun. Film yang berdurasi lebih kurang 2 setengah jam itu juga dihiasi dengan adegan adekan kocak, dan romantis.
Namun sang sutradara lebih menonjolkan pada sisi kecintaan Habibie kepada tanah air. Habibie harus berjuang keras demi rasa cintanya pada Indonesia. Dalam situasi ekonomi keluarga yang sudah kembang kempis, dia berusaha meyakinkan diri untuk membangun Indonesia dari German. Bahkan rasa cintanya itu mengalahkan rasa cintanya pada Ilona. Film ini sangat rekomendet untuk disaksikan semua kalangan, sebab mengandung banyak nilai moral dan pendidikan tinggi. Terutama bagi pelajar yang tengah berjuang di luar negeri.
Penulis: Arie
Â