BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Kepala Badan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pekanbaru, Zulfahmi Adrian menilai tugu Adipura yang dirusak tindakan yang memalukan. Dirinya mengatakan pasti ada maksud dan tujuan hilangnya kuningan tugu tersebut.
Hal itu dikatakan Zulfahmi kepada kru bertuahpos.com, Rabu (13/07/2016). “Mungkin orang sakit jiwa itu atau ada punya maksud tertentu,†ujarnya.
Ketika dikatakan apakah Satpol PP kecolongan, Zulfahmi membantahnya. “Tidaklah kecolongan, kitakan tidak tahu kapan terjadi,†katanya.
Hanya saja pihaknya akan melaporkan Hal tersebut ke pihak kepolisian. “Kita sudah tinjau kemarin dengan Polresta Pekanbaru. Tetapi motifnya belum diketahui,†katanya.
Rencananya Satpol PP Pekanbaru akan melapor secara resmi ke Polresta pada hari ini. “Masih proses, kita kumpulkan data dulu,†tuturnya.
Baca:Tugu Adipura Peninggalan Herman Abdullah Dirusak, Pemko Baru Sibuk Mau Lapor Polisi
Tentang Kuningan yang Kabarnya hilang tersebut pihaknya belum bisa memastikan. “Kita tidak tahu apakah terbuat dari emas, besi, perunggu, atau plastik. Kita koordinasi ke PU atau DKP karena mereka yang punya datanya,†sebut Zul.
Di samping itu Zul meminta agar Satuan Kerja (Satker) terkait juga ikut mengawasi. “Karena di Satker pasti ada pengawasan dan pemeliharaan tugu tersebut. Bukan kita semua yang harus awasi,†katanya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya kuningan berukuran besar yang berbentuk lingkaran dan tersemat di sekeliling tugu besar termasuk tiga ornamen yang berbentuk persegi di bawahnya juga hilang. Selain itu rantai besi yang mengelilinginya tugu adipura sebagian juga hilang. Jika tidak diperhatikan seksama, dari jauh memang tugu tidak kelihatan jelas karena terlindung rimbun dedaunan.
Baca: Waduh! Dijaga Siang Malam Ternyata Kuningan Tugu Adipura Pekanbaru Hilang
tugu Adipura dibuat semasa pemerintahan Wali Kota Herman Abdullah. Bentuk kebanggaan atas keberhasilan Ibu Kota Provinsi Riau ini meraih Piala Adipura sejak tahun 2004 hingga 2011.
Piala Adipura merupakan sebuah penghargaan bergengsi yang diserahkan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan bagi tiap kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan.
Namun dua tahun belakangan ini pemerintahan Firdaus MT dan Wakilnya Ayat Cahyadi harus pasrah dengan lepasnya Piala Adipura tersebut. Bahkan Pekanbaru sempat dirundung persoalan sampah yang terbengkalai hingga berminggu-minggu. Akibat tunggakan gaji mantan buruh PT MIG sebagai Pihak ketiga pemenang tender Swastanisasi sampah dengan nilai lelang Rp 53 miliar selama 14 bulan.
Penulis: Riki