BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyadari bahwa pembangunan infratruktur jalan di Riau bagian pesisir masih tergolong sangat minim. “Saya sadar betul, kondisi jalan di wilayah pesisir Riau masih lemah,” katanya.
Pasalnya saja di Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti dan Inhil. Diakuinya masih sangat banyak infrastruktur jalan dan jembatan yang tidak layak untuk dilalui kendaraan. Padahal infrastruktur menjadi salah satu hal penentu dalam menggerakkan ekonomi masyarakat.
Selain jalan, Gubri juga menyampaikan persoalan jembatan. Dimana salah satunya Jembatan Reteh, Keritang, Kota Baru, Inhil Pemprov Riau juga ikut ambil andil dalam pembangunannya.
“Kita ada tahun ini ada anggarkan Rp30 miliar. Kalau kurang tahun depan kita anggarkan kembali. Kedua infrastruktur itu penting untuk mendorong pergerakan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Tak hanya itu, Gubri juga menyampaikan komitmennya menggesa pembangunan Pelabuhan Kuala Enok, Inhil. Dimana Pemprov Riau telah melakukan koordinasi dengan pihak Pelindo.
“Hasil dari konsultan dari Jerman dan Swiss, ada Rp172 triliun investasi yang dapat digali di Riau bagian selatan ini (Inhil). Namun semuanya butuh pembenahan infrastruktur dan sarana prasana lainnya, seperti Pelabuhan Kuala Enok. Dengan begitu, maka barang dan jasa di Inhil dapat dikeluarkan,” paparnya.
Di samping itu, lanjut Gubri, Kabupaten Inhil juga memiliki potensi kelapa yang cukup besar, setidaknya ada 4.300 ribu lahan kelapa di Inhil. Bahkan ini lebih luas apa yang dimiliki Sulawesi.
“Luas lahan kelapa di Riau tak seluas di Riau. Tapi mereka bisa menghidupi masyarakat seluruh Sulawesi dengan kelapa. Saya ingin di Inhil seperti itu, dan ini sudah saya sampaikan kepada Bupati Inhil agar terus melakukan terobosan kedepannya,” pungkasnya. Penulis: Melba