BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru cemas dengan adanya temuan vaksin yang diduga palsu oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Riau. Dikhawatirkan kabar ini membuat resah masyatakat di Pekanbaru.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru, M Noer menyebutkan, pihaknya memang resah. Dirinya sudah memerintahkan Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru untuk bergerak dan melakukan koordinasi serta pertemuan dengan agen atau pun penyalur obat. “Segera lakukan koordinasi baik dengan berbagai penyalur obat di Pekanbaru ini. Lakukan juga koordinasi dengan apotek-apotek. Segera bergerak, kita tidak mau masyarakat cemas,” katanya, Rabu (29/06/2016).
Sekda menjelaskan jika nantinya ada masyarakat yang sudah terlanjur dan terkena efek negatif dari Vaksin palsu ini, dipersilahkan untuk mengajukan komplain. “Kita akan terima jika memang ada masyarakat yang komplain. Itu sudah menjadi hak mereka jika memang terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Seperti diberitakan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Riau melakukan ekspos atas penemuan dua vaksin palsu yang beredar di Pekanbaru, Selasa (28/6/2016).
“Kita temukan 2 jenis. Yakni Anti Bisa Ular (ABS) dan ATS (Anti Tetanus Serum),” sebut Kepala BBPOM Pekanbaru Indra Ginting.
Dari 2 jenis ini menurut Indra akan dikirimkan samplenya di laboratorium pusat. Hasilnya akan keluar 30 Juli 2016 mendatang dan akan diekspos lagi.
“Vaksin ini kita peroleh dengan cara membeli pada penjual. Dengan dibantu back up dari kepolisian kami bisa mendapatkannya,” ungkap Indra.
Namun sesuai prosedur yang berlaku,penjual vaksin palsu belum bisa ditangkap. BBPOM saat itu berpura-pura sebagai pembeli.
“Kita dapatkan di dua lokasi. Namun identitas penjual belum bisa kita ungkap,”katanya.
Vaksin palsu dibeli BBPOM seharga Rp 400 ribu. Berisi 20 vaksin palsu. “Pedagang menyebut stok vaksin ini adalah stok terakhir mereka,” katanya.
Penulis: Riki