BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kalangan DPRD Riau meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) provinsi dan kabupaten/kota se-Riau menindaklanjuti secepatnya temuan vaksin palsu oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru.
Karena vaksin palsu tersebut berbahaya dan mengancam kesehatan pada anak. Dewan meminta koordinasi antara Disperindag, BBPOM dan pihak kepolisian terus ditingkatkan.
Diimbau juga kepada masyarakat untuk membantu melakukan pengawasan terhadap setiap barang yang mencurigakan. “Instansi terkait harus meningkatkan pengawasan. Langsung turun ke tempat-tempat yang biasa menjualnya,” kata Anggota DPRD Riau Marwan Yohanes, Selasa (28/06/2016).
Marwan juga mengimbau Disperindag harus melebarkan telinga dan pandangannya terhadap makanan dengan bahan berbahaya. Seperti beberapa waktu lalu ditemukan bahan berisi boraks, rodamin dan lainnya.
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru, Riau menemukan vaksin palsu beredar. Ada dua jenis vaksin jenis vaksin yang ditemukan, yakni Anti Tetanus Serum (ATS) dam Anti Bisa Ular (ABS).
Masyarakat diminta mewaspadai rumah sakit swasta tipe C, klinik, apotek dan praktek dokter mandiri. Dirinya tetap menyarankan agar memakai vaksin dari Puskesmas dan Posyandu.
Disarankan, bagi anak yang mendapat vaksin palsu untuk dilakukan imunisasi ulang. Karena vaksin palsu tidak memberikan dampak kekebalan tubuh seperti vaksi asli pada umumnya. Vaksin palsu berisi cairan dan antibiotik yang sangat sedikit. Efek kekebalan terhadap tidak akan terasa jika diberikan.(yan)