BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Suasana Kantor DPRD Pekanbaru mendadak riuh. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pekanbaru bersiaga ketika Walikota Pekanbaru, Firdaus MT keluar dari ruangan paripurna Hari Jadi Kota Pekanbaru ke 232.
Di tengah pewarta yang mengerubunginya, Walikota Pekanbaru didatangi dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (UR). “Kado pak,†katanya sambil menyerahkan plakat.
Walikota sempat berhenti sejenak, lalu memperhatikan plakat yang diterima. “Terimakasih ya. Kalian pemimpin masa depan, semoga lebih bagus dari saya,†sebutnya sambil berlalu dan menyerahkan plakat kepada bawahannya.
Isi plakat yang disebut sebagai kado Hari Jadi Pekanbaru ke-232 Berisi tulisan Museum Rekor BEM Universitas Riau dianugerahkan kepada Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT atas manajemen pengelolaan sampah yang buruk sehingga kota Pekanbaru penuh dengan Sampah. Tertanda Abdul khair Presiden mahasiswa UR.
Baca: Protokol Larang Mahasiswa Ketemu Walikota di Kantor DPRD Pekanbaru
Ketika diminta penjelasannya Abdul Khair menyampaikan anugerah tersebut lahir setelah melihat persoalan sampah yang tidak tuntas. “Kami mewakili aspirasi masyarakat,†sebut Abdul.
Sebelum menyerahkan plakat, tiga orang mahasiswa sempat ditahan-tahan pegawai yang mengatasnamakan Protokol Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Mahasiswa sempat dibawa ke ruangan VIP di Kantor DPRD Pekanbaru. Mereka bertahan di dalam sekitar 30 menit. Kemudian akhirnya mahasiswa dipersilahkan menyerahkan plakat tersebut kepada Walikota Pekanbaru.
Seperti diketahui persoalan sampah di Pekanbaru masih menjadi buah bibir. Penyebabnya Tenaga Harian Lepas (THL) yang berada di bawah naungan PT Multi Inti Guna (MIG) sebagai pihak ketiga pengangkut sampah lakukan mogok.
Karena gaji April hingga Mei 2016 menunggak. Buntutnya Edwin Supradana dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pekanbaru. Hingga saat ini gaji THL belum juga dibayarkan.
Penulis: Riki