BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Kendati sudah mendekati momen Idul Fitri, ternyata penjualan mobil bekas di Pekanbaru masih lesu. Bahkan Penjualan dari awal tahun hingga Juni ini relatif tidak ada perubahan.
Seperti yang disampaikan Boy, Marketting di Reza Motor 3 Jalan Soekarno Hatta. “Masih pengaruh ekonomi. Penjualan lesu, tidak bergairah,†katanya kepada kru bertuahpos.com.
Di tempatnya ini mobil yang dijual paling rendah tahun 2008, semua merek. Jika kondisi perekonomian yang sedang baik, biasanya calon pembeli lebih tertarik ke Mobil pabrikan Toyota. “Seperti Avanza masih paling banyak peminatnya. Kalau kelas atas Pajero Sport banyak juga,†ujarnya.
Biasanya dalam sebulan penjualan mobil berbagai merek bisa mencapai 15 unit. “Tetapi sekarang jauh berkurang. Paling lima sampai 10 unit saja. Kebanyakan yang beli berasal dari luar Pekanbaru, yang punya kebun sawit atau karet,†kata Boy.
Dirinya menilai faktor penyebab turunnya penjualan yakni berkurangnya buah sawit dan murahnya harga karet. Karena dominannya masyarakat di Riau masih bergantung pada komoditi sawit dan karet. “Kalau sawit sekarang harganya sudah mahal tetapi buahnya trek, sedang tidak ada. Kalau karet harganya masih murah, jadi yang mau beli mobil pun berat rasanya,†kata Boy.
Selain itu juga dampak dari hari libur yang berdekatan dengan lebaran. “Anak Mau sekolah, kebetulan juga ada libur lebaran biasanya mudik bawa uang ke kampung. Jadi banyak keperluan, mungkin ini penyebab kurangnya daya beli,†katanya.
Hal yang sama dikatakan Ridwan, pemilik Showroom Suka Jaya Mobilindo kepada kru bertuahpos.com. “Dibanding tahun sebelumnya, lesu penjualan sekarang,†katanya yang tokonya berada di Jalan Arifin Ahmad.
Ridwan sampaikan semua tipe mobil alami kemerosotan penjualan. Sebab hampir seluruh daerah Riau masih mengandalkan sawit atau karet. “Kalau dibanding tahun sebelumnya sebulan mau lebih lima unit laku. Kalau sekarang satu saja sebulan payah,†katanya.
Ridwan mengatakan pembeli mobil bekas ditempatnya tidak hanya dalam kota melainkan luar kota. Ridwan yakin betul penyebab lesunya jual mobil bekas akibat ekonomi yang susah. “Kalau ada uang, mereka pasti beli,†ujarnya.
Di tempatnya mobil yang dijual paling rendah tahun 2011. Harga dimulai dari Rp 80 juta untuk jenis Pick Up dan Rp 120 juta per unit jenis mobil keluarga. Ridwan berharap kondisi bisa segera membaik. Apalagi menjelang lebaran masyarakat Biasanya akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR).
Penulis: Riki