BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sikap pesimis Pemerintah Provinsi Riau terhadap keingingan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menurunkan harga daging sepanjang Ramadan dan lebaran, kembali ditunjukkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau, Muhammad Firdaus.
“Tak bisa diharga 80 ribu rupiah. Walaupun keran impor dibuka,” katanya kepada bertuahpos.com, Kamis (02/06/2016).
Menurutnya, diprediksi harga daging sapi di Riau khususnya di Pekanbaru mendekati harga Rp100 ribu. Kebijakan Pemerintah Pusat untuk membuka keran impor dianggap tidak begitu besar memberi imbas terhadap penurunan harga. Mengingat jika masih ada oknum tertentu yang masih melakukan penimbunan komoditi ini.
Dia mengaku, Pemerintah Provinsi Riau sudah melakukan pertemuan dengan Asosiasi Pedang Sapi di Riau. Kepada pemerintah, mereka mengatakan persoalan sesungguhnya ada pada ketersediaan suplai daging sapi. Selain masih mengandalkan sapi lokal, kemungkinan besar sulit harga daging di Riau akan turun.
“Ketersediaan daging di kita memang tidak memadai. Untuk memenuhi kebutuhan Riau saja kita masih mengandalkan daging sapi dari Palembang. Jikapun nantinya terjadi penurunan, mungkin tidak akan sesuai dengan harapan Presiden. Asosiasi Pedagang Sapi saja mengeluhkan itu,” tambahnya.
Menurutnya, sepanjang masih tegantung dari luar daerah, Riau masih sulit untuk melakukan pengendalian harga daging sapi. Sebab selama ini ketersediaan daging sapi lokal tidak pernah mencukupi.
“Keran impor sudah dimulai. Diperkirakan awal puasa sudah bisa didistribusikan. Dengan harga yang dipatok presiden, tak mudah memang untuk diterapkan. Sekarang inikan, dengan ancaman penimbunan mereka agak geri-ngeri sedap juga. Saya sudah bilang sama aparat kepolisian, kalau ketemu ada penimbunan langsung tindak. Supaya mereka tidak sembarangan patok harga,” tambahnya.
Penulis: Melba