BETUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Jufri Zubir merasa dizalimi atas hasil dari Tim Penjaringan Bakal Calon Walikota Pekanbaru dari Partai Golkar. Pasalnya, dari 10 nama yang diumumkan, Jufri Jubir tidak masuk dalam daftar dan otomatis mementahkan dirinya untuk merebut perahu partai berlambang beringin tersebut.
Dirinya menduga, penetapan 10 nama yang lolos dalam penjaringan tersebut adanya intervensi dari Ketua DPD I Golkar Riau, Arsyadjuliandi Rachman. Gubernur Riau tersebut diduga mempunyai andil besar dalam penetapan nama-nama yang lolos dalam penjaringan.
Dugaan tersebut bukan tidak beralasan bagi Jufri Jubir. Pasalnya, saat tahu tidak lolos, dirinya mendapat pesan singkat dari Ketua DPD II GOlkar Pekanbaru, Erizal Muluk. Jawaban dari Erizal cukup mengejutkan. “Saya diminta menghubungi Ketua Golkar Riau jika ingin dimasukkan nama untuk diusulkan ke Pusat,” kata Jufri.
Bahkan dikatakan Jufri, Erizal mau menggantikan posisinya yang masuk dalam daftar 10 yang lolos tersebut. Hal ini disebutkan Jufri sudah tidak benar lagi. Dirinya menilai proses penjaringan partai besar itu sudah tidak murni lagi, melainkan adanya intervensi.
“Saya tidak suka dengan cara-cara seperti ini. Kami (tim, red) sudah bersiap. Posko dan tim pemenangan sudah dibentuk. Mungkin ada yang tidak senang atau takut dengan persiapan kami,” tukasnya.
Kekecewaan Jufri ini juga diarahkan kepada pengalamannya di Partai Golkar. Mantan Bendahara DPP Golkar ini menyebutkan bahwa selama ini partai tersebut tidak pernah menyia-nyiakan kader-kader yang berpotensi.
Sebelumnya, Partai DPD II Golkar Pekanbaru merilis 10 nama yang dinyatakan lolos verifikasi untuk bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru, Minggu (29/5/2016).
Ke 10 nama tersebut diantaranya Irvan Herman, Dwi Agus sumarno, Herman Nazar, Dastrayani Bibra, Heri Susanto, Septina Primawati, Edi Satria, Firdaus, T Zulkifli Hesda dan Erizal Muluk.(yan)