BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sepanjang Bulan Mei 2016, Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,20 persen, dengan Indeks Harga Konsumen mancapai 122,52.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Mawardi Arsyad mengatakan, salah satu komoditi yang memberi andil terhadap inflasi Riau adalah gula pasir, yang masuk dalam jenis komoditas pemberi andil terhadap inflasi.
“Inflasi di Riau pada Bulan Mei terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada 5 kelompok pengeluaran. Yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, memberi andil inflasi sebesar 0,58 persen,” katanya.
Dari 3 kota di Riau, sumbangsih inflasi terbesar diberikan oleh Kota Pekanbaru yakni sebesar 023 persen. Sedangkan Kota Tembilahan hanya 0,12 persen dan Dumai 0,06 persen.
Selain kelompok makanan jadi, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga memberi andil inflasi sebesar 0,46 persen. Sedangkan kelompok kesehatan memberi andil inflasi sebesar 0,09 persen. Serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memberi andil sebesar 0,02 persen.
“Sedangkan 2 kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan indeks harga atau deflasi. Yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,12 persen. Dan kelompok bahan makanan sebesar 0,02 persen,” tambahnya.
Dari 23 kota di Pulau Sumatera yang menghitung indeks harga konsumen, ada sebanyak 16 kota yang mengalami inflasi. Inflsi tertinggi terjadi di kota Tanjung Pandan sebesar 1,30 persen, kemudian Jambi 0,89 persen dan Bengkulu 0,88 persen.
Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Lampung dan Dumai masing-masing sebesar 0,06 persen. Deflasi terjadi di 7 kota lainnya. Dengan tingkat deflasi tertinggi berada di Kota Bungo sebesar 0,91 persen.
Penulis: Melba