BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Bank Indonesia (BI) meminta msyarakat tetap waspada dengan peredaan uang palsu pada saat momentum puasa dan lebaran. Mengingat tren peredaran uang palsu di Riau tiap tahun menunjukkan angka peningkatan.
Kepala BI Kantor Perwakilan Riau, Ismet Inono mengatakan, penemuan dan laporan masyarakat tentang beredarnya uang palsu di Riau terus bertambah. Masyarakat diminta untuk tidak menerima jika ditemukan jenis uang yang meragukan dalam sebuah transaksi.
“Sekarang ini, kesadaran masyarakat jauh lebih penting untuk menolak keberadaan uang palsu. Trennya tidak tahu memang naik. Apalagi pada saat puasa dan lebaran,” katanya kepada bertuahpos.com, Rabu (01/06/2016).
Ismet mengatakan, pada Bulan Maret 2016 BI mencatat sebanyak 188 lembar uang palsu ditemukan. Sedangkan Bulan April ada sebanyak 189 lembar uang palsu, dan pada Bulan Mei ada sebanyak 122 lembar uang palsu yang beredar dan sudah dilaporkan ke BI.
Meski dalam rentang waktu triwulan pertama tersebut, peredaran uang palsu menunjukkan penurunan jumlah pada Bulan Mei, tetap saja masyarakat diminta waspada terhadap peredaran jenis uang ini pada momentum Ramadan.
“Tiga bulan terakhir memang tidak menunjukan peningkatan signifikan. Tapi perlu diinformasikan kepada masyarakat bahwa untuk tidak khawatir dan tetap wasapada,” ujarnya.
Dari data yang tercatat di BI, sebagian besar uang palsu yang beredar masih pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu, dengan korban terbanyak adalah masyarakat di wilayah pesisir di Riau. Menurut Ismet, sebagian besar masyarakat pesisir di Riau itu tidak pernah mendapatkan pendidikan dan pemahaman secara khusus.
BI merilis tahun 2014 tercatat ada sebanyak 426 uang palsu yang beredar di tengah masyarakat. Angka ini ternyata mengalami peningkatan pada tahun 2015 yakni sebanyak 606 lembar uang palsu yang beredar. Tren kenaikan itu malah terjadi pada tahun 2016 ini, menjelang semenster pertama saja sudah ada sebanyak 680 lembar uang palsu, yang masuk dalam laporan BI.
Penulis: Melba