BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Usai dilantik sebagai Gubernur Riau definitif, Arsyadjuliandi Rachman menghadapi banyak pekerjaan rumah. Antaranya mengenai serapan anggaran daerah yang rendah dan tidak sesuai target awal tahun 2016. Sehingga ramai masukan yang mendesak Gubri melakukan reshuffle atau perombakan pejabat teras di Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Riau. Hal itu supaya serapan anggaran bisa dikebut sehingga berdampak positif pada pertumbuhan perekonomian.
Seperti yang disampaikan CEO Septa Group, Ahmi Septari kepada kru bertuahpos.com. “Ya di reshuffle pada posisi yang lebih pas,†sebut Ahmi.
Sebab ada banyak pekerjaan rumah yang menanti Gubri untuk segera diselesaikan. Seperti soal polemik Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), percepatan pembangunan infrastruktur terutama di jalur-jalur perdagangan dan industri.
“Nah untuk menunjang itu semua. Butuh aparatur yang mumpuni dan bekerja secara professional dan optimal dalam menanggani hal semua,†sebut Ahmi.
Sebab dengan berkurangnya Dana Bagi Hasil (DBH) membuat Pemprov Riau mau tidak mau berpikir keras mencari pendapatan dari sektor lain. “Untuk itu kita perlu sumber lain yang bisa menguatkan ekonomi daerah. Terutama dikala DBH kita yang mengecil. Sehingga perlu percepatan pembangunan infrastruktur,†kata Ahmi.
Selama berstatus pelaksana tugas (Plt), Ahmi tidak melihat adanya pergerakan atau gebrakan ke arah itu. “Cukup baik. Hanya saja pada posisi Plt kemarin memang belum bisa mengambil keputusan yang konkrit. Setelah ini baru kita bisa lihat,†sebutnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, sepertinya sudah malas berkomentar banyak tentang hasil evaluasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.
Rasa jengkel Andi Rachman bukan tanpa alasan. Niatnya untuk menggesa realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau di awal tahun lalu ternyata gagal mencapai target.
Bahkan, sebelumnya dia juga sempat mengutarakan, kalau kinerja bawahannya masih melakukan pola-pola lama. “Tinggal terima beres saja,” tambahnya.
Rencana melakukan evaluasi sempat beberapa kali dilakukan. Dia masih enggan mengutarakan enam SKPD yang mendapat catatan lapor merah dalam mejalankan kinerjanya.
Penulis: Riki