BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Bank Indonesia (BI) melihat sentimen positif terhadap pergerakan ekonomi Riau dimasa berjalannya triwulan ke II. Diyakini ada pengaruhnya terhadap animo tingkat konsumsi masyarakat menjelang masuknya bulan suci Ramadan.
Kepala BI Kantor Perwakilan Riau, Ismet Inono membenarkan hal tersebut. Katanya bisa saja terjadi, mengingat tingkat konsumsi masyarakat, menjelang dan masuknya bulan puasa lebih tinggi dari bulan biasanya. “Terutama untuk barang-barang konsumsilah. Seperti makanan dan sembako,” katanya kepada bertuahpos.com, Rabu (25/05/2016).
Dia menambahkan, sesuai dengan hukum pasar, tingginya angka permintaan masyarakat sudah bisa dilihat dengan naiknya sejumlah komoditi pokok rumah tangga di pasaran. Namun sejauh ini, kata Ismet, dalam pantauannya, harga komoditi pokok itu masih relatif normal.
“Sejauh ini belum ada peningkatan gejolak harga yang drastis naiknya. Belum lagi kabar bahwa pemerintah akan kembali menurunkan harga BBM, untuk jenis pertamax,” tambahnya.
Setidaknya, kebijakan-kebijakan seperti itu akan membantu menetralisir kenaikan di satu komoditi agar komoditi lainnya tetap stabil. Pergerakan inflasi di Riau diproyeksi juga akan meningkat, mengingat momentum seperti ini tentunya akan tetap memberi andil terhadap pergerakan ekonomi di Riau.
Sementara itu, untuk beberapa harga komoditi lain, misalnya daging yang pada awal tahun sempat mengalami lonjakan kenaikan harga, namun ternyata bertahan sampai saat ini. Pastinya, kenaikan harga jenis komoditi ini juga akan terjadi pada saat Ramadan dan lebaran nanti.
“Karena sudah menjadi kebiasaan bagi pedagang, bahwa yang namanya puasa dan lebaran, selalu identik dengan pesta. Sebelutlnya bukan itu. Kondisi seperti ini hanya untuk mengalihkan redistribus, dari sebelumnya tingkat konsumsi masyarakat tertentu berlebihan, yang kemudian berhenti dan dialihkan ke yang lain,” katanya.
Secara umum, kata Ismet seharusnya tetap stabil. Namun demikian realita yang terjadi di lapangan tidak demikian. Justru kenaikan terjadi dalam waktu yang bersamaan di banyak tempat. Ini juga menjadi catatan BI di Riau terkait tingkat konsumsi komoditi tertentu selama Ramadan.
Penulis: Melba