BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Tahun 2016, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mulai fokus menjadikan pariwisata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebab sejak harga minyak dunia turun, membuat seluruh daerah di Riau lakukan efisiensi anggaran akibat berkurangnya Dana Bagi hasil (DBH) dari pusat.
Menurut Pengamat Ekonomi Riau, Prof Detri Karya, menjadikan pariwisata leading sector jangan hanya sampai wacana saja. “Kita harapkan wacana tersebut dilanjutkan dengan serius,†sebutnya, Senin (23/05/2016).
Bagi Rektor Universitas Islam Riau (UIR) ini, pilihan memajukan sektor pariwisata adalah keputusan yang tepat. Mengingat sektor Migas masih belum bisa diharapkan. “Kita bisa lihat seperti Singapura, mereka maju dengan jasa dan pendapatan pajaknya. Dan Riau seharusnya juga bisa melakukan hal serupa,†sebut Detri.
Memang dengan dilakukannya rasionalisasi anggaran, membuat budget pemerintah daerah berpromosi terbatas. Namun Baginya hal itu tidak bisa jadi alasan tidak berbuat.
“Pariwisatakan bisa terintegrasi seperti konsep Pekan Sikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan). Tetapi sayangnya konsep ini baru berjalan natural saja. Swasta juga bisa dilibatkan,†katanya.
Menurut Detri adanya pemotongan DBH bagi Riau semestinya menjadi pelajaran berharga. Di mana daerah dipaksa untuk berusaha mendapatkan pendapatan daerah di luar Migas. “Kita harus buktikan bisa melewati ujian itu, tidak lagi manja mengandalkan Migas. Saya kira sudah saatnya berubah maju dengan meningkat wisata,†pesannya.
Detri juga memberi catatan pariwisata Riau harus benar-benar terkonsep. Artinya jangan sampai Pemda mengembangkan destinasi wisata yang tidak sesuai dengan budaya Melayu.
“Karena kita berada di Negeri Melayu erat dengan islamnya. Tentu pariwisata yang dikembangkan tidak melanggar norma-norma yang ada. Selanjutnya selain pembenahan infrastruktur, masyarakat sadar wisata juga harus dibentuk. Jangan dilepas saja, harus dibimbing. Dibentuk karakter masyarakat wisata itu,” tuturnya.
Detri sebut tugas memajukan pariwisata Riau memang tidak hanya tanggungjawab Pemprov Riau saja. “Harus ada kepedulian bersama, dari Pemda, masyarakat, dan juga swasta semua harus berkontribusi. Baru bisa terwujud,†sebutnya.
Penulis: Riki
Â