BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Penyerapan beras lokal oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) masih rendah. Hingga pertengahan Mei 2016, BUMN ini baru mampu menyerap sebanyak 257 ton dari target 5000 selama setahun.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Pelayanan Bulog Riau Kepri, Tommy Despalingga. Namun dirinya menyebut pencapaian tersebut lebih baik ketimbang tahun sebelumnya. “Serapan beras Petani lokal kita memang masih 257 ton dari target 5.000 ton setahun ini. Tetapi kalau dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya, pencapaian ini lebih baik. Tahun sebelumnya hanya bisa 50 ton,†kata Tommy.
Dijelaskan Tommy, penyerapan yang rendah dikarenakan hasil panen petani juga terbatas. “Beras yang kita serap itu ada dari Bunga Raya Siak, Rokan Hilir, Indragiri Hilir, dan juga Rengat. Sebabnya masih sedikit karena masa panen yang tidak serentak. Jadi kita melihat daerah mana yang sedang panen di situ Bulog beli,†jelasnya.
Selain itu, kendala yang dihadapi harga jual beras yang terlalu tinggi oleh petani. Sedangkan Bulog mengacu Harga Pokok Pembelian (HPP) tahun 2016 sebesar Rp7.300 per kilogram. “Terkadang petani menawarkan harga Rp8 ribu, itu tidak Bisa kita beli. Harus sesuai HPP,†sebut Tommy.
Meski demikian, pihaknya sudah berupaya maksimal dalam mendorong penyerapan beras lokal. Bahkan bulog Divre Riau Kepri memiliki satuan tugas (satgas) yang nantinya mencari petani yang ingin menjual beras sesuai dengan HPP.
Salah satu upaya yakni dengan membeli Hasil panen padi dalam bentuk gabah. “Mengantisipasi rendahnya serapan, maka kita belinya gabah kering. Dengan patokan harga Rp3.700 sampai Rp5 ribu. Lalu Kemudian kita bawa ke penggilingan untuk menjadi beras,†kata Tommy.
Beras tersebut nantinya dijadikan cadangan dalam mengantisipasi kenaikan harga. Sementara ini stok beras di Gudang Bulog Riau Kepri berkisar 31 ribu ton, masih tahan hingga enam bulan mendatang. “Jadi selama ramadhan hingga lebaran masyarakat tidak perlu khawatir, stok aman,†katanya.
Pada tahun 2015, Bulog Riau Kepri hanya bisa menyerap beras petani lokal 1000 ton dari target 5 ribu ton. Beras banyak didapat di Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan dan Tembilahan. Lalu Rokan Hilir (Rohil) dan Meranti juga berpotensi untuk penyerapan beras dari petani lokal.
Penulis: Riki