BERTUAHPOS.COM (BCP), PEKANBARU – Seperti tahun-tahun sebelumnya, PLN sering melakukan pemadaman listrik pada saat bulan puasa. Hal tersebut tentunya membuat msayarakat Pekanbaru merasa tidak nyaman atas pemadaman tersebut.
Namun, PLN sendiri tidak bisa menjamin adanya pemadaman bergilir pada saat bulan puasa bulan Juni mendatang. Demikian yang dikatakan oleh Manager SDM dan Umum PLN WRKR Dwi Suryo Abdullah kepada bertuahpos.com
“Harapan ya selama ada kerjasama yang bagus dan pelanggan menyadari energi listrik pada jam beban puncak pemadaman bisa diminimalisir,†kata Dwi Suryo baru-baru ini. (BAca: Dwi: Penurunan Kapasitas Pembangkit Terjadi Sampai 30 MW)
Pihaknya berusaha maksimal untuk menangani gangguan pembangkit divisit pasokan, termasuk percepatan pembangunan transmisi. Hal ini perlu dilakukan agar gardu induk yang ada di Riau segera terhubung ke sistem sumatera.
“Kalau bicara jamin menjamin tidak adanya pemadaman, ibarat kita jalan dari Setia Budi ke Bandara tidak yang menjamin kita selamat atau tidak. Jadi bukan kami tidak menjamin, kami akan upayakan semaksimal mungkin,†jelasnya.
Disisi lain, Masyarakat Kota Pekanbaru tentu mengharapkan agar pemadaman tidak terjadi selama bulan puasa. Terutama pada saat hendak berbuka puasa dan shalat tarawih berlangsung. Demikian yang dikeluhkan oleh Rina warga Pekanbaru.
“Lucu aja rasanya, seperti tahun-tahun sebelumnya, pemadaman sering terjadi pada saat mau berbuka puasa dan shalat tarawih. Kan kesal juga kita jadinya pemadaman terjadi tidak pada waktunya,†keluhnya.
Untuk itu dirinya mengharapkan agar PLN tidak memadamkan pada saat jam berbuka puasa. Jikapun melakukan pemadaman haruslah pada jam diluar hendak berbuka. “Kalau mau padamkan bisa saja siang hari atau pagi, dan kalau ada pemadaman seharusnya disosialisasikan,†tutupnya.
Berita sebelumnya, PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) menanggapi adanya pemadaman yang masih terjadi di Pekanbaru dan Riau pada umumnya. Alasannya adalah adanya penurunan kapasitas dari mesin pembangkit di Sumut dan Sumsel mengalami penurunan kapasitas
Akibat penurunan kapasitas dari pembangkit yang ada di Sumut dan Sumsel tersebut, mencapai 25-30 MW. “Kalau dilihat memang cukup besar, karena penurunan tersebut terjadi pada beban puncak dan Beban puncak sendiri terjadi pada jam 18.00 sampai 22.00,†kata Dwi.
Untuk itu, pihaknya meminta pada jam tersebut agar masyarakat di Riau bisa menggunakan listrik seperlunya saja.
Penulis: Iqbal