BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sudah tanggal merah tapi masih bingung liburan kemana? Atau bosan jalan-jalan keliling pusat perbelanjaan atau nonton bioskop di Pekanbaru?
Nah, Pantai Solop di Tembilahan Indragiri Hilir (Inhil) ini mungkin bisa dipertimbangkan sebagai destinasi wisata. Apabila kamu sudah bosan dengan rekreasi alam di Sumatera Barat (Sumbar) atau Sumatera Utara (Sumut).
Apa sih uniknya Pantai Solop? Jangan salah, meski lautnya tidak sebiru di Sumbar lokasi ini menjajikan hal unik lainnya. Yakni hutan Mangrove atau bakau yang sudah ditata sedemikian rupa untuk menarik minat pelancong.
Seperti yang ceritakan Rydho Irawan, karyawan swasta di Tembilahan kepada kru bertuahpos.com. Kalau dari Pekanbaru ke Tembilahan kamu cukup merogoh kocek Rp 140 ribu sampai Rp 160 ribu per orang untuk ongkos pakai travel. Atau supaya lebih hemat kamu bisa mengendarai kendaraan sendiri atau bersama teman menyewa Mobil rental.
Selanjutnya untuk ke Pantai Solop kita mesti berhenti di Pelabuhan yang berada di Depan RSUD Tembilahan. “Kalau ke sana kita bisa naik Pompong cukup bayar Rp 100 ribu per orang. Atau mau lebih cepat bisa pakai boat ongkosnya Rp 175 ribu dan itu pulang pergi,” sebut Rhydo, Kamis (05/05/2016).
Dari Pelabuhan Tembilahan ke Pantai Solop membutuhkan waktu lebih kurang dua jam. Setibanya di sana, mata akan dimanjakan dengan hutan mangrove sm pantai serta pantai putih berasal dari hancuran kerang.
“Untuk uang masuk ke mangrove Rp 5 ribu per orang. Ke Pantai juga sama Rp 5 ribu per orang,” terang Rhydo.
Atau masih menginginkan sesuatu yang menantang? Tenang, kini di Pantai Solop juga menyediakan Banana Boat. Bayarnya juga tidak mahal, cukup Rp 25 ribu per orang selama tiga kali putaran.
Untuk tempat makan atau MCK (Mandi, Cuci, Kakus) juga tersedia di pulau ini. “Musholla juga ada, untuk fasilitas umum sudah ada,” sebutnya.
Disampaikan Rhydo meski belum terlalu populer, Pantai Solop selalu ramai pengunjungan setiap weekend atau akhir pekan. “Kalau tanggal merah biasanya ramai tuh. Kebanyakan masih berasal dari Tembilahan yang datang,” katanya.
Rhydo berharap pemerintah daerah mau pun provinsi bisa mempromosikan Wisata alam ini. Apalagi dengan adanya hutan Mangrove bisa dijadikan keunikan tersendiri dari daerah lainnya.
Penulis: Riki