BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Sebagai Perusahaan milik daerah, pelayanan PDAM Tirta Siak Pekanbaru, masih sering dikeluhkan pelanggan. Terutama aliran air yang kerap terhenti tiba-tiba.
Kabag Hubungan Pelanggan PDAM Pekanbaru, Nelwansyahnong tidak menampik hal tersebut. Hanya saja penghentian aliran air juga bisa adanya pipa yang pecah.
Bahkan kata Nelwan pipa PDAM tidak sekali dua kali mengalami pecah pipa. “Akibat jalan tempat pipa tertanam sering dilewati truk-truk besar makanya kadang tidak sanggup menahan beban sehingga tergoncang dan pecah,” katanya.
Disampaikan Nelwan, pipa air yang sering pecah itu seperti di Jalan Riau, Setia Budi, Juanda, dan Melur. “Di sana sering pecah itu pipanya. Karena dalam perhitungan pipa masih sanggup di atas beban 16 ton. Tetapi kenyataannya beban jalan melebihi kapasitas bisa 36 ton. Itu yang membuat pecah,” sebutnya, Jumat (22/04/2016).
Nelwan menyebutkan hal itu tentu saja merugikan PDAM serta menganggu pelayanan terhadap para pelanggan. Untuk itu dirinya meminta kepada pelanggan jika terjadi suatu persoalan agar bisa dimaklumi. “Atau kalau mau bisa langsung datang ke kantor, aduan akan langsung kita respon,” sebutnya.
Saat ini PDAM Tirta Siak sedang sibuk menggesa realisasi program hibah air bersih kepada 1000 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dibiayai APBN. Tahun 2016 ini Pekanbaru mendapat kuota 1000 pelanggan. Ditargetkan Agustus sampai September air sudah mengalir masuk ke rumah pelanggan.
Saat ini masih dalam progres input data calon pelanggan. “Kita sedang melakukan pendataan, nanti jumlahnya lebih dari 1000 baru kita serahkan ke pihak tim Pemko Pekanbaru dan Pemprov Riau. Karena mereka nanti yang memutuskan siapa yang berhak, bukan kami,” sebutnya.
Dikatakan Nelwan nantinya kuota 1000 pelanggan diperuntukkan kepada masyarakat di tiga kecamatan. Yakni Rumbai dan Rumbai Pesisir dengan 700 kuota, serta 300 pelanggan lagi untuk Payung Sekaki
Sesuai dengan namanya program untuk MBR, maka program ini hanya diperuntukan buat warga berpenghasilan kecil. Kriteria awal mereka yang memakai listrik dengan daya di bawah 1.300 watt.
Sedangkan biaya dalam pemasangan instalasi bagi masyarakat berpenghasilan rendah mendapat kemudahan cukup membayar Rp 150 ribu.
Penulis: Riki