BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Pertamina terus mensosialisasikan keunggulan pemakaian Pertalite ketimbang RON 88 alias premium. Namun beberapa waktu lalu, beberapa SPBU di Pekanbaru sempat kehabisan Pertalite.
Sales Executive Retail XI Riau, Aris Irmi membenarkan Pertalite sempat kosong. Hanya saja dikatakan Aris hal itu tidak berlangsung lama. “Memang ada sempat kosong, tetapi Pertalite sedang dalam perjalanan,” ujarnya, Selasa (19/04/2016).
Disampaikan Aris sempat terjadi kekosongan Pertalite di SPBU juga menunjukkan bahwa minat masyarakat Riau terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) RON 90 tinggi. Padahal harga Pertalite di Riau Rp 7.500 per liter lebih mahal dari premium yang hanya Rp 6.450 per liter.
“Kita lihat memang minat masyarakat luar biasa bahkan membludak. Sehingga kita kehabisan stok,” sebut Aris.
Untuk itu disampaikan Aris saat ini Pertalite tidak lagi disuplai dari Padang melainkan dari Dumai. “Kalau awal-awal suplai kita didatangkan dari Padang, tetapi sekarang kilang di Dumai sudah memproduksi Pertalite. Sehingga distribusi ke SPBU bisa lebih cepat,” kata Aris. Hal itu supaya masyarakat yang sudah jadi pelanggan Pertalite tidak kembali beralih ke BBM bersubsidi.
Ditambahkan Aris saat ini Pertamina terus mencatat berapa kebutuhan untuk di Riau. Sehingga nantinya pasokan Pertalite bisa ditambah. “Saat ini jumlah pastinya belum, karena growth terus. Makanya kita mau memastikan dulu seluruh SPBU sudah bisa menyediakan Pertalite, baru kita tambah secara massif,” katanya.
Kata Aris, tingginya minat masyarakat terhadap BBM jenis Premium memang di luar ekspektasi. Bahkan hasil evaluasi pada tahun 2015 dalam waktu satu triwulan Pertamina berhasil mengalihkan 18 persen konsumen premium di Riau migrasi ke Pertalite.
Disampaikan Aris pencapaian tersebut diluar dari ekpektasi. Sebab Pertalite sendiri merupakan produk baru, dan dengan waktu kurang dari lima bulan masyarakat Riau sudah ramai memakai Pertalite. Untuk itu pihaknya akan memastikan seluruh SPBU memiliki depot untuk Pertalite.
Hal ini mengantisipasi membludaknya permintaan masyarakat akan BBM RON 90 ini. “Kita optimis growth sampai akhir tahun nanti 100 persen,” sebut Aris.
Penulis: Riki