BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Ribuan mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi di halaman kantor Gubernur Riau menganggap bahwa Pemerintah Provinsi tidak punya itikad baik untuk menemui mahasiswa yang sedang meneriakkan suarannya. “Kalau pemerintah jual, kami beli,” teriak massa.
Mereka menganggap bahwa oknum Pemerintah Provinsi yang terlebih dahulu menyulut kemarahan mahasiswa dengan melakukan aksi tindakan kekerasan kepada salah satu rekan mereka pada saat rapat koordinasi yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Pemerintah Provinsi Riau.
Pada saat orasi itu iring-iringan mobil rombongan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman memasuki kantor gubernur Riau. Pemandangan itu langsung mengalihkan perhatian mahasiswa.
Dihadapan Andi Rachman, mahasiswa kembali mengajukan pernyataan sikapnya, bahwa, mahasiswa Riau meminta kepada Pemerintah Provinsi Riau, meminta maaf secara terbuka atas tindakan anarkis dan pemukulan yang dilakukan oleh pihak keamanan dan pejabat Riau.
Tuntutan mereka masih meminta agar Andi Rachman memecat Kepala Biro Humas, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan oknum Protokoler Pemerintah Provinsi Riau.
Plt Gubenur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, dalam kesempatan itu menanggapi bahwa peristiwa pemukulan itu tidak pernah diduga sebelumnya. “Saya pribadi sangat menyesali. Saya sudah berpikir bahwa mahasiswa tidak puas,” katanya.
Dia menambahkan bahwa tuntutan mahasiswa sedang dilaksanakan dan sedang dilakukan konsultasi dengan KPK, termasuk soal pengelolaan Migas dan Karhutla. Namun demikian Pemerintah Riau akan ambil tindakan terhadap oknum yang melakukan tindakan kekerasan.
Pemerintah Provinsi Riau akan membuat tim khusus untuk memproses oknum yang menyalahi aturan tersebut. “Kita harus taat aturan, biarkan tim untuk melaksanakan itu,” tambahnya.
Namun demikian pernyataan Plt Gubri ditolak oleh massa aksi. Rencananya sore ini tim itu akan dibentuk dan oknum yang melakukan tindakan kekerasan akan langsung diproses. Dia menambahkan bahwa proses pidana akan tetap dijalankan. Dan kasus ini sedang diproses di Polresta Pekanbaru.
“Saya mohon pengertiannya. Dan ini atas nama Pemerintah Provinsi Riau, kami mohon maaf. Proses tetap berjalan,” tambahnya.
Mendengar alasan Andi Rachman mahasiswa menyatakan diri bahwa mereka tidak percaya dengan cara kerja Pemerintah Provinsi Riau. Teriakan nada protes itu terus disuarakan di tengah sambutan Andi Rachman. “Kami janji satu minggu selesai,” sambungnya.
Andi Rachman mengakui bahwa bawahannya telah menyalahi aturan. Perdebatan antara massa aksi dan Plt Guberi langsung terjadi di tengah lapangan. Namun demikian, Andi Rachman tidak ingin melanggar aturan dalam proses penyelesaian masalah ini.
Penulis: Melba