BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan terus mendukung investasi Perusahaan Gas Negara (PGN) di Kota Bertuah. Jika sebelumnya Pemko Pekanbaru bersama PGN menjalin kerjasama dari sektor listrik, maka PGN akan mengembangkan sayap dengan melakukan investasi City Gas yang peruntukannya bagi masyarakat Pekanbaru.
Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT mengatakan masyarakat nantinya tidak perlu bingung membeli gas ukuran 3 kg. Pasalnya, dengan berkembangnya investasi PGN di Pekanbaru, City Gas akan masuk ke rumah-rumah yang ada di Pekanbaru seperti pelayanan air bersih.
“Kedepan kita akan menjadikan gas sebagai infrastruktur kebutuhan masyarakat pekanbaru. Dengan adanya City Gas yang masuk ke rumah-rumah, maka masyarakat tidak perlu lagi mengandalkan tabung elpiji 3 kg,†kata Wako.
Menurut Wako, Sumber Daya Manusia (SDM) kedepan menjadi modal utama dalam melakukan pembangunan di Pekanbaru. Untuk itu, masyarakat Pekanbaru diimbau merubah maindset (pola fikir_red).
“Modal pembangunan yang kita harapkan tidak lagi dari ekplorasi SDA. Untuk itu kita kembangkan SDM seperti menyediakan infrastruktur mulai dari Jalan, Air Bersih dan Listrik,†terang Wako.
Saat disingguh apakah Pemko Pekanbaru akan terus menjalin kerjasama dengan PGN? Wako dengan tegas mengatakan hal tersebut akan terus dilakukan. “Pasti kita kan terus lakukan kerjasama dengan PGN. Alhamdulilah sekarang ini ada program bersama PGN dan sekarang sedang dalam proses,†ujarnya.
Ditanyakan mengenai harga City Gas bila nantinya masuk ke rumah warga apakah harganya akan melebihi harga gas elpiji? Wako dengan singkat menjawab harga City Gas PGN akan lebih murah.
“Yang pasti harganya lebih murah, lebih aman dan terjamin suplainya. Nah tahun ini PGN nantinya bangun pipa induk di Kecamatan Tenayan Raya,†terangnya.
Untuk pembangunan proyek pipanisasi city gas yang berada di Kecamatan Limapuluh segera tuntas. Bahkan, proyek pembangunan yang bekerjasama dengan Pemerintah Pusat nantinya bakal memberikan manfaat pelayanan kepada rumah tangga di Pekanbaru.
“Proyek pembangunan city gas itu masih jalan terus dan alhamdullilah tidak ada masalah,†tambahnya.
Dilanjutkannya, proyek pembangunan pipanisasi city gas yang telah diusulkan sejak tahun 2012 lalu, juga mendapatkan dukungan dari masyarakat Pekanbaru.
“Alhamdullilah usulan tahun 2012 sudah kami jalankan. Bahkan, pemasangan pipa di Kecamatan 50 sudah hampir tuntas,†ucap Wako.
Kementrian ESDM merilis potensi gas bumi yang dimiliki Indonesia berdasarkan status tahun 2008 mencapai 170 TSCF dan produksi per tahun mencapai 2,87 TSCF. Dengan komposisi tersebut Indonesia memiliki reserve to production (R/P) mencapai 59 tahun.
Sedangkan produksi minyak bumi dalam lima tahun ke depan terus mengalami penurunan. Selain itu pengalihan pemakaian bahan bakar minyak menuju bahan bakar gas menjadi hal kunci dalam mengurangi impor bahan bakar minyak di Indonesia.
Selanjutnya di tahun 2015 akan menyusul untuk memasang jaringan pipa ke rumah tangga di Pekanbaru, dengan target mengaliri gas setahun kemudian. Sehingga Pekanbaru bisa menjadi city gas pertama di Riau.
Jika program ini terealisasi dengan baik, maka harga jual gas milik PGN itu jauh lebih murah dibanding gas tabung 12 kilogram. Program penyaluran gas PGN tersebut tidak akan menimbulkan dampak yang besar, terutama bagi penjualan gas elpiji non-subsidi tabung 12 kilogram milik PT Pertamina.
Menurut Kabid Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru Mas Irba Sulaiman, gas alam dari PGN yang disalurkan hanya untuk masyarakat sebesar sepertiga dari luas wilayah Kota Pekanbaru seperti kalangan industri hotel, restoran, rumah makan dan masyarakat yang telah terpasang pipa jaringan.
“Gas PGN hanya menyasar konsumen rumah tangga, sedangkan gas elpiji 12 kilogram lebih banyak digunakan dunia usaha. Jadi, sebenarnya agen tidak perlu merasa khawatir,†kata Irba.
General Manager PGN Strategic Business Unit (SBU) III Sumbagut Yosviandry menyatakan, pihaknya melayani pelanggan golongan rumah tangga melalui program sayang ibu mulai tahun 2016 seiring pembangunan transmisi dan distribusi di Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.
“Saat ini kami masih melakukan survei dulu lokasinya yang berada di Tenayan Raya dan kami punya target mulai operasi 2016,†ujarnya.
Menurutnya, program yang diberi nama sayang ibu atau program gas untuk rumah tangga sudah direalisasikan sejak tahun 1979 tersebut akan mengalirkan kepada satu juta pelanggan gas rumah tangga secara bertahap.
Untuk wilayah kerja PGN SBU III Sumbagut, pihaknya sudah mengalirkan gas rumah tangga ke Kota Medan dan sekitarnya yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara dan Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
“Program ini sudah tersebar di beberapa kota seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bekasi, Karawang, Banten, Cirebon, Bogor, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Palembang, Batam dan nantinya di Kota Pekanbaru,†ucapnya.
Kepala Area PGN Pekanbaru Wendi Purwanto mengatakan, saat ini pelanggan PGN di Riau hanya terbatas pada dunia industri seperti PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) di Perawang, Kabupaten Siak dengan kebutuhan 17 standar metrik kaki kubik per hari (mmscfd).
Lalu dua perusahaan penghasil minyak dan gas bumi (migas) yang dijadikan untuk tenaga listrik yakni Pertamina Lirik yang berada di Kabupaten Indragiri Hulu dan Pertamina Ukui yang berada di Kabupaten Pelalawan masing-masing sebesar satu mmscfd.
“Sampai saat ini pelanggan komersil kami, baru hanya untuk industri. Sedangkan pelanggan seperti dari hotel, restoran, rumah makan dan masyarakat, belum bisa kami layani karena keterbatasan pasokan dan jaringan,†terangnya.
Program city gas nantinya akan disalurkan ke rumah-rumah untuk membantu masyarakat. Saat ini, dari sebanyak 1300 Kepala Keluarga sudah 542 KK di Kelurahan Kecamatan Rintis, Kecamatan Lima Puluh, Kota Pekanbaru mendaftar pemasangan intalasi jaringan pipa gas ke rumah mereka. Â
“Masyarakat sangat merespon pembangunan jaringan pipa gas oleh Perusahaan Gas Negara (PGN). Karena gas tersebut lebih murah ketimbang membeli dieceran,†kata Sekretaris Lurah (Seklur) Rintis Azuar Riawan.
Azuar mengatakan, belum ada pro dan kotra mengenai pemasangan pipa gas ke rumah mereka. Masyarakat menyambut baik pembangunan city gas tersebut. “Masyarakat senang ada city gas,†singkatnya.
Saat ini, kata Azuar, pipa salurab gas sudah terpasang di rumah warga. Namun, belum disalurkan gas. Karena, masih dalam tahap pengerjaan PGN. “Masyarkat sangat bersyukur di pasangnya pipa gas. Masalah ini, yang dinginkan masayarakat,†tuturnya singkat. (Adv)