BERTUAHPOS.COM (BPS), BENGKALIS-Â 508 Mahasiswa alumni Sekolah Tinggi Ilmu keguruan dan Pendidikan (STIKIP) Cabang Medan resah. Hal ini dikarenakan ijazah Starata 1 (S1), tidak bisa digunakan Untuk pengurusan Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) sebagai syarat kenaikan Pangkat.
STIKIPÂ ini merupakan perguruan tinggi yang berasal dari medan dan membuka cabang di Bengkalis, perguruan ini melakukan aktifitas kuliahnya menumpang digedung SMP N 1 Bengkalis, yang beralamat di jalan Ahmad Yani Bengkalis, tetapi kini perguruan tersebut sudah tidak beroperasi lagi.
Di perguruan ini bukan hanya mahasiswa yang berasal dari kabupaten Bengkalis, tetapi juga berasal dari kabupaten Meranti dan Siak sri Indrapura.
Selamat(48) seorang Guru yang mengajar di SMPN 5 Pematang Duku, dan sekaligus Alumni dari STIKIP cabang Medan ini mengatakan bahwa ijazah Strata S1 yang ia miliki belum bisa digunakan untuk kepengurusan Dupak, karena belum diakui oleh pihak dinas Pendidikan dan Badan kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Bengkalis.
“Saya alumni dari STIKIP angkatan tahun 2013, ijazah strata 1 yang saya miliki juga belum diakui oleh pihak dinas pendidikan dan BKD, sehingga untuk mengurus DUPAK aja belum bisa, bukan hanya saya tetapi ada 508 orang alumni dari STIKIP bernasib sama seperti saya,” Jelasnya.
Alumni dari STIKIP rata-rata brkerja sebagai guru dan tenaga pendidik, semuanya bernasib yang sama seperti saya, hal itu sangat membuat kami resah. Ujar selamat.
Ia juga mengatakan diantara 508 orang alumni dari STIKIP hanya beberapa orang yang menerima surat izin mengajar dari dinas Pendidikan kabupaten Bengkalis, itu pun pada saat syar’I yang menjadi kepala dinasnya.
 “Kami dari 508 siswa semuanya mengurus surat izin yang sama tetapi belum juga mendapat izin, ujarnya.
Tidak keluarnya izin dengan alasan tidak adanya MoU.
“Kami berharap dari Bupati Bengkalis dan Wakil Bupati Bengkalis agar mencarikan solusi dari nasib kami, kami sudah kuliah bertahun-tahun dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, tetapi saat ijazah yang kami dapatkan tidak di akui, siapa yang tidak kecewa,” ujar selamat.
Penulis: Sifa
 Â