BERTUAHPOS (BPC), SIAK – Sabtu (09/04/2016), bertempat di Gedung Mahratu  pelantikan kepengurusan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kabupaten Siak, Kun Mardani Murti Ningsih dipercaya sebagai Ketua HIMPAUDI Siak periode 2016-2020.
Pantauan bertuahpos.com, pelantikan kepengurusan yang terdiri dari 25 orang sekaligus Rapat kerja HIMPAUDI Â Kabupaten Siak periode 2016-2020 Â dilakukan oleh Wakil Ketua HIMPAUDI Provinsi Riau Hj. Hartati dan Dra Armi Surya puji Astuti Mpd, Â beserta 3 orang perwakilan dari 14 Kecamatan yang ada di Kabupaten Siak.
Dalam paparannya, Wakil ketua HIMPAUDI Provinsi Riau beramanat agar pengurus yang baru dilantik dapat menjalankan  organisasi dan tugas-tugas dengan baik. Sebagai organisasi yang dapat  memberikan bekal kepada generasi penerus bangsa dalam usia dini, HIMPAUDI diharapkan dapat bekerja serius dan maksimal dalam memberikan pengabdian.
“Yang terpilih nantinya bisa menjalankan dengan sebaik mungkin, organisasi berhasil dengan baik, mulai dari data yg lengkap dan akurat, itu yang terpenting,”sebutnya.
Dalam kesempatan ini, ia juga mengucapkan apresiasinya kepada pengurus terpilih serta mengajak pengurus baru untuk terus meningkatkan kinerjanya guna memajukan PAUD.
â€Saya mengajak sepada semua pihak agar lebih peduli terhadap masa depan anak, dengan bersama kita dapat mengembangkan fikiran, tenaga serta dayaguna demi membina generasi penerus bangsa,â€ujarnya.
Acara yang di Buka langsung oleh Asisiten III Jamaludin, juga berpesan dengan kepengurusan yang baru ini nantinya agar dapat memberikan kemajuan bagi pengajar dan sekolah usia dini yang ada dikabupaten Siak,”Dengan nahkoda yang baru bagi HIMPAUDI ini nantinya dapat meningkatkan peranan dan kualitas para pengajar bagi anak usia dini,”ungkapnya.
Ia juga mengatakan dalam menyusun rakor pendataan itu sangat penting, dan harus memprioritaskan kemampuan tenaga didik,”Rakor nanti pendataan sangat perlu, prioritaskan kemampuan tenaga pendindik mana yang tamat SMP, SMA,”sebutnya.
Dirinya juga menambahkan untuk bisa diarahkan dengan program yang baru,
“Melalui raker juga nantinya dapat menghasilkan pemikiran yang bernas, dan dapat menanamkan kejujuran bagi anak didik,”pintanya.
Dari 300 sekolah Paud di Kabupaten Siak, ini juga masih terbatasnya sarana dan prasarana, dimana  gedung paud yang ada belum punya gedung sendiri. Dan kondisi sebagai tenaga pendidik 30 Persen yang sarjana menjadi Guru Paud,
“Kendala dikabupaten Siak ini adalah mengenai sarana dan prasarana, gedung belum punya sendiri, serta guru Paud yang sarjana masih 30 persen kondisinya,”jelasnya.
Sehingga dengan adanya dana pokmas harus dapat mengupayakan. Dimana dana desa mulai tahun ini yakni 500 jutaan.”Dengan adanya dana pokmas, jika dulu hanya 200 tahun ini 500juataan, harapan dapat mengupayakan kemajuan dan pengembangan,”katanya.
Asisten III pun menggambarkan masih banyak guru PAUD yang hanya tamatan SD, hal ini terjadi di pelosok-pelosok Siak. Dengan minimnya pendidikan di sana juga berpengaruh kepada anak usia dini. “Dengan guru tamatan SD, apa yang bisa diharapkan?” tanyanya.
Untuk itu dalam pendataan nantinya harus tepat sasaran, seperti kampung-kampung yang ada di pelosok musti diberdayakan.
 Penulis : Ely