BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Direktur Utama Bank Riau Kepri (BRK) Irvandi Gustari menyebutkan, efek buruk perlambatan ekonomi Riau tahun 2015 berdampak terhadap kinerja perbankan di Riau sepanjang tahun itu.
Dia menyebutkan selain berdampak terhadap itu, untuk BRK sendiri juga ikut terseret karena kredit macet yang terjadi 3 sampai 4 tahun sebelumnya. Belum lagi penigngkatan biaya bunga yang besar dari DPK. “Terutama dana pemerintah,” katanya, dalam konfrensi pers yang berlangsung di gedung BRK, Rabu (06/04/2016). Namun dia menegaskan bahwa kinerja BRK relatif lebih baik dibanding BPD lainnya.
Indikatornya dapat dilihat dari rasio keuangan per 31 Desember 2015 lalu. Nilai Capital Adequacy ratio (CAR) sebesar 20 persen, Return on Asset (ROA) sebesar 1,69 persen, Return on Equity sebesar 16,9 persen, Net Interes Margin 6,08 persen, biaya operasional terhadap pendapatan operasional 83,86 persen NPL gross 4,12 persen dan NPL net sebesar 0,23 persen.
Kata Irvandi, bahwa tahun 2016 merupakan tahun peuh tantangan. Salah satu bentuk antisipasi yakni mengedepankan aspek kehati-hatian atau prudent. Per 31 Maret 2016 laba BRK sebesar Rp 106 miliar.
Kini BRK sedang evaluasi kinerja seluruh pimpinan cabang. Pembahasan dalam rapat itu nantinya mengenai kinerja masing-masing cabang yang diminta untuk segera melakukan perbaikan. Diantaranya peningkatan dana pihak ketiga non Pemda, percepatan pertumbuhan keredit UMKM, pembenahan motivasi kinerja kantor cabang yang mengacu pada budaya kerja produktif dan kompetisi.
Setelah nantinya akan dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan berakhirnya masa jabatan direksi dan komisaris, BRK akan mengedepankan kinerja berbasis kompetensi.
“Maka semua pihak dapat mengikuti progres untuk mengisi jabatan tersebut. Ini merupakan aspek keterbukaan kita. Namun untuk kejelasan lebih lanjut dapat konfirmasi langsung ke pemegang saham,” katanya.
Dia menambahkan bahwa Perbankan Milik Pemerintah Provinsi Riau itu merupakan salah satu BPD yang sudah terinterkoneksi dengan BPD lainnya di Indonesia. Yakni dengan mengutamakan kecepatan pelayanan dapat dilakukan dengan mudah.
Pelaksanaan interkoneksi itu telah diluncurkan saat soft lounching BPD One dalam seminar pekan kemarin. Selanjutnya 12 BPD lain akan tergabung dalam interkoneksiseluruh BPD pada akhir Mei Ini.
Penulis: Melba