BERTUAHPOS.COM (BPC) PEKANBARU – Sejumlah daerah yang masih menyumbangkan titik api membuktikan bahwa sosialisasi tentang Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), yang dilakukan Pemerintah Provinsi Riau belum berjalan baik selama ini.
Menanggapi masalah ini, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengakui bahwa kinerja Pemerintah Provinsi Riau dalam melakukan sosialisasi memang belum berjalan maksimal dan belum selesai.
“Kami akan sosialisasi terus. Itu tidak pernah berhenti,” katanya, Selasa (05/04/2016).
Malah, Andi Rachman kembali menuding ada oknum yang sengaja memanfaatkan momentum musim panas untuk membakar lahan. Dia meyakini bahwa 90 persen api yang muncul dibeberapa titik adalah ulah manusia.
Dia menambahkan sebagian masyarakat di Riau sudah mengerti bahwa peraturan melarang masyarakat untuk membakar lahan dan hutan. Namun disisi lain memang masih banyak pula masyarakat yang tidak mengerti dan tidak tahu tentang aturan-aturan itu. “Sebagian masyarakat sudah paham,” tambahnya.
Terkait sanksi tegas terhadap pelaku pembakar hutan dan lahan, Pemerintah Provinsi Riau sudah melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian. Dia menegaskan bahwa sampai saat ini upaya penegakan hukum masih terus dilakukan.
Salah satu upaya yang sudah dilakukan, permohonan Pemerinah Riau untuk meminjam helikopter sudah dikabulkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Yakni heli dengan jenis MI 08 dan MI 171.
Kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger menyebutkan bahwa hingga saat ini lebih kurang 1.000 hektar lebih lahan di Riau dipastikan sudah terbakar.
“Luasan lahan yang terbakar sekarang diprediksi sudah mencapai 1.000 hektar lebih,” katanya kepada bertuahpos.com, Sinin (04/04/2016).
Data terakhir yang tercatat di BPBD beberapa waktu lalu, lahan yang sudah habis terbakar di Riau sebanyak 760 hektar. Laporan data terakhir belum dirincikan secara pasti.
Sebagian besar lahan yang terkabar adalah lahan masyarakat dan lahan perusahaan, dengan luasan perbandingan hampir sama banyaknya.
Dalam situasi seperti ini, meski semua pihak sama-sama komit untuk melakukan pencegahan dan pemdaman api, tetap saja masalah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tetap harus dapat perhatian khusus.
Seperti yang dijanjikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) sebelumya. Bahwa bantuan dua helikopter untuk melakukan pemadaman api di lahan sudah kirimkan ke Riau. Kedia helikopter itu, kata Edwar adalah heli jenis MI 8 dan MI 171.
Sebelumnya dia menegaskan bahwa izin operasi dari helikopter itu belum keluar dari Kementerian Pehubungan. “Kami akan desak, dan akan diusahakan dalam waktu dekat in,” sambungnya. “Kami harap Menteri Perhubungan segera memproses itu.”
Hingga saat ini, informasi yang dia terima dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kota Pekanbaru, bahwa kondisi cuaca di beberapa wilayah di pesisir Riau memang dengan mengalami kekeringan. Intensitas curah hujan justru sedikit lebih tinggi di wilayah Riau daratan.
Penulis: Melba