BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Ada yang menarik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak untuk di Pekanbaru, Provinsi Riau 2017 mendatang. Apalagi kalau bukan tentang dua kader Partai Demokrat antara Firdaus MT dengan Noviwaldi Jusman, yang sama-sama menyatakan siap maju.
Seperti diketahui Firdaus MT yang saat ini masih menjabat sebagai Walikota Pekanbaru terang-terangan menyatakan kesediaannya maju pada Pilwako Pekanbaru 2017. Sebagai incumbent atau petahana, Firdaus MT yang juga menjabat Ketua DPC Partai Demokrat Pekanbaru merasa percaya diri memenangkan pesta demokrasi tersebut.
Sedangkan Noviwaldi saat ini merupakan Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau. Kendati bersaing dengan incumbent, anggota DPRD Riau dari dapil Pekanbaru ini tetap percaya diri.
Kendati belum ada keputusan DPP Demokrat, siapa yang bakal diusung. Noviwaldi optimis dirinya berpeluang mendapatkan perahu dari Partai berlogo mercy itu. “Apa pun keputusan partai kami ikut. Tergantung keputusan DPP Demokrat. Insyaallah saya optimistis,” katanya.
Saat ditanya motivasi dirinya maju menjadi Walikota Pekanbaru, Noviwaldi menuturkan lebih ingin memajukan Ibu Kota Provinsi Riau ini. “Saya maju bukan karena nafsu. Kalau masyarakat mendukung, saya maju,” sebutnya.
( Baca:Jika Jadi Walikota, Ini yang Dibenahi Noviwaldi Jusman)
Mengenai adanya aroma saling adu gengsi antara dirinya dengan Firdaus MT, Noviwaldi tidak banyak menanggapi. Bahkan saat ditanya pun dirinya hanya tertawa. “Enggaklah (adu gengsi). Sepenuhnya kita ikut survei partai (Demokrat), siapa yang diusung. Semuanya keputusan di DPP,” katanya.
Jika nantinya terpilih jadi Walikota Pekanbaru, anggota DPRD Provinsi Riau dapil Pekanbaru ini akan melakukan pembenahan Kota Bertuah. “Saya akan benahi, terutama penataan kota, bebaskan dari pungutan liar. Pembenahan infrastruktur akses jalan kota. Kemudian pelayanan berbasis teknologi agar tidak ada pungutan, dan juga pemerataan pendidikan. Kemudian pajak NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) supaya diturunkan, karena sudah naik 400 persen, itu prioritas kita,†katanya.
Meski dirinya tidak menampik pemerintahan Firdaus-Ayat ada memberikan perubahan. Hanya saja masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi.
Seperti diketahui dalam Pilwako 2017 mendatang mau tidak mau partai yang ada mesti berkoalisi. Sebab sesuai dengan syarat, Partai mesti memiliki minimal 20 persen dari kursi di legislatif. Sedangkan saat ini dari 45 kursi di DPRD Pekanbaru tidak ada yang memenuhi kriteria.
Golkar merupakan yang paling banyak dengan tujuh kursi. Kemudian Partai Demokrat dengan enam kursi, sedangakan PDIP dan PAN masing-masing Lima kursi. Sehingga untuk mengusung kandidat maka Partai harus menjalankan komunikasi politik untuk berkoalisi.
Penulis: Riki