BERTUAHPOS.COM (BPC), SIAKÂ – Kedatangan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, yang bermitra dengan Tim monitoring gajah liar dari LSM Vesswic yang berjumlah 4 orang, salah satunya Drh Anhar, dalam pencarian gajah liar yang beberapa minggu ini meresahkan warga belum membuahkan hasil.
Pasalnya, gajah liar yang kini telah sampai ke sabak auh, yang diperkirakan keberadaannya jauh kedalam hutan. Jum’at(18/3/16) kemarin, Tim Monitoring gajah liar ini memberhentikan pencariannya untuk mendinginkan alat dan bahan-bahan untuk penangkapan gajah liar tersebut.
(Baca juga :Â BKSDA Siak Gaet Snipper Untuk “Berburu” Gajah)
Kendati demikian, Tim BBKSDA terus berjaga-jaga dan memantau keberadaan gajah liar tersebut. Sehingga Tim Monitoring Drh. Anhar saat berbincang-bincang pada wartawan menghimbau agar warga yang mendapati keberadaan gajah, tidak mendekat sebab gajah dalam kondisi stres dan dihimbau juga untuk tidak melakukan perlawanan terhadap gajah liar yang berada diperkebunan.
Ia juga menjelaskan Gajah pada dasarnya memiliki homering yang kuat sehingga ketika melewati jalan yang pernah dilaluinya ia akan kembali melewati lintasan-lintasan itu.
“Insting gajah ini sangat kuat, sebab ia memiliki homering. Dimana, jalan yang pernah dilaluinya akan selalu diingat, dan kemungkinan nantinya gajah itu akan kembali lagi ke tempat yang pernah dikunjungi,”jelasnya.
Untuk itu Drh Anhar takut, dengan terganggunya gajah tersebut nantinya akan berdampak pada susahnya menangkap gajah tersebut. Pada dasarnya jika gajah tidak diganggu ia juga tidak akan menganggu.
“Walaupun jarak 20 meter gajah tersebut tidak akan mengejar, buktinya selama ini belum ada yang dikejar,” ujar Anhar.
(Baca juga : Dikira Gajah Liar, Warga Siak Berdatangan)
Menurut informasi, seekor gajah liar yang masih remaja diperkirakan dengan bobot sekitar 2,5 ton dan umur 15 tahun, ditemukan warga sedang berkeliaran di perkebunan kelapa sawit. Saat akan berburu di kawasan merempan, hari minggu kemaren, gajah tersebut terpisah dari rombongannya yang berjumlah 14 ekor.
Kendati demikian Drh Anhar juga menjelaskan, jika warga melihat gajah tersebut segera laporkan ke BBKSDA.
“Jikalau warga melihat gajah tersebut segera laporkan ke kami, atau laporkan ke pihak BBKSDA,” pungkas Anhar.
Saat ini dua ekor gajah liar lainnya masih berada di area perkantoran DPRD Siak. Awalnya gajah tersebut ingin digunakan sebagai alat pemancing agar gajah liar tersebut keluar. Namun kini justru sebaliknya, gajah sengaja diletakkan di jalan area perkantoran DPRD ini agar gajah liar tidak memasuki area kota siak, sebab minggu lalu gajah liar ini telah sampai ke jalan Tumang dan telah menghancurkan 1 unit sepeda motor.
“Setelah diketahui gajah liar tersebut lebih kecil dari yang kita datangkan dari minas ini ternyata membuat gajah liar itu takut untuk mendekatinya, jadi rencana awal sebagai pemancing kini dialihkan untuk berjaga-jaga agar tidak masuk kota,”terang daulany Tim BBKSDA Riau kepada kru bertuahpos jum’at sore.
Penulis : Ely