BERTUAHPOS.COM (BPC), ROHIL-Â Bupati Rohil, H Suyatno Amp menghadiri acara Rapat Koordinasi (Rakor) Ekosistem Pencegahan Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bersama 3 Mentri di Jakarta. Rapat digelar di Auditorium Manggala Wanabakti, Gedung Kementerian LHK, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (14/3) kemaren dan dibuka oleh mentri Siti Nurbaya dan dihadiri oleh 2 mentri lainya yakni menko Polhukam, Binsar Pandjaitan, dan Mentri pekerjaan Umum perumahan rakyat, Basuki Hadimuljono.
Demikian informasi ini disampaikan oleh Kadis Kehutanan Rohil, Rahmatul Zamri, Selasa (15/3) pagi kemaren. Pertemuan itu berlangsung dengan baik dengan dihadiri oleh Plt Gubri ArsyadJuliandi Rachman dan beberapa Gubernur dan Bupati propinsi yang ada di Indonesia yang daerahnya dianggap rawan terjadinya bencana Karhutla.
“Rapat Koordinasi Restorasi Ekosistem Gambut dan Pencegahan Karhutla. Dengan telah terbentuknya Badan Restorasi Gambut berdasarkan Perpres 01 tahun 2016 maka penanganan Karhutla akan dilakukan berbasiskan Pengelolaan Ekosistem Gambut, “kata Rahmatul.
Dalam Rapat itu terang Rahmatul, para mentri juga mengingatkan peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang terjadi tahun 2015. Dampak bencana ini cukup signifikan, selain menimbulkan korban jiwa dan pengidap sakit ISPA juga berdampak pada perekonomian.
Untuk menanggulangi bencana itu pemerintah telah menghabiskan anggaran sebesar Rp761 Miliar. Kebakaran kalau bisa diantisipasi tidak terjadi di lahan gambut dan bisa turun besar. Dampak ke ekonomi 1 persen. Ini menjadi perhatian kita semua, “kata Rahmatul sebagaimana yang disampaikan mentri didalam rapat.
Dilanjutkan, Badan Restorasi Gambut (BRG) dibentuk dengan Peraturan Presiden No. 1/2016 menjadi sebuah penguatan upaya restorasi gambut dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Kerja badan ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak baik itu unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri, civil society, akademisi dan juga asosiasi dunia usaha.
Oleh karena itu, Kementerian LHK menyelenggarakan Rapat Koordinasi Restorasi Gambut dan Kebakaran Hutan dan Lahan di Auditorium Soejarwo, Gd. Manggala Wanabakti, Jakarta guna menyelaraskan agenda kerja masing-masing pihak.
Rakor restorasi gambut dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan ini dihadiri oleh peserta yang mewakili kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil nasional dan daerah, perwakilan pemerintah negara tetangga dan wakil lembaga internasional dan multilateral.
Siti Nurbaya dalam sambutannya menyampaikan, rapat koordinasi ini bertujuan untuk menyelaraskan agenda kerja dan pemikiran untuk perencanaan dan pelaksanaan restorasi gambut. Restorasi gambut mempertegas dan mengkonfirmasi komitmen Presiden untuk menghentikan kabut asap. Presiden menegaskan tidak ada izin baru dan pembukaan lahan lagi di areal gambut serta prioritas melakukan sekat kanal, “ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG), Nazir Foead, dalam paparannya menjelaskan perencanaan jangka pendek dan menengah dalam restorasi gambut yang telah disiapkan BRG. Perencanaan jangka pendek dalam restorasi gambut meliputi antaralain penyusunan rencana restorasi, pemetaan dan zonasi, dan penyiapan sejumlah pedoman seperti pedoman tata kelola air dan teknis pemulihan lingkungan. Selain itu, BRG juga melakukan sosialisasi dan penguatan partisipasi masyarakat dan penyiapan tim restorasi gambut di daerah.
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rahman beserta jajarannya menyatakan kesiapannya untuk melakukan segala upaya agar tidak terjadi lagi kebakaran hutan dan lahan di Riau dengan melibatkan TNI, POLRI, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, BNPB, BMKG serta stakeholder lainnya. Untuk itu Gubernur Riau sudah mengeluarkan Pergub No. 5 tahun 2015 terkait 16 rencana aksi penanganan kebakaran lahan dan hutan.
Untuk itulah apa yang disampaikan akan dilaksanakan di Rokan Hilir dan saat ini sudah berjalan dengan baik. “Kita tanggap dan sudah mengeluarkan status darurat karhutla di Rokan Hilir dan kini semua tim sedang bekerja dilapangan, “pungkas Rahmatul Zamri. (adv)