BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau melihat, cara Pemerintah Kota Pekanbaru mencari pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tidak mempertimbangkan sisi sosial kemasyarakatan.
“Kami bica soal anggaran pendapatan. Kalau melihat kasus tersebut, Pemko Pekanbaru hanya cari untuk saja. Bagaimana duit Pemko masuk banyak,” kata Tim Peneliti Fitra Riau, Triono Hadi kepada bertuahpos.com, Rabu (16/03/2016).
Pada prinsip investasi, memang hadirnya pembangunan pastinya untuk mencari pemasukan besar. Itu bisa dipungut, baik dari sistem bisnis yang resmi atau sistem bisnis “bawah tangan”. Tujuannya tetap ke pajak.
 Namun persoalannya, kata Tri, tidak semuanya investasi diberikan pemerintah sesuai dengan ideal kebutuhan ekonomi. Harusnya, hal penting yang perlu juga menjadi pertimbangan adalah tata Kota Pekanbaru.
Seperti Jalan Riau yang rawan terjadi kemacetan, namun Pemko Pekanbaru malah memberikan izin pendirian hotel baru . Bercokolnya hotel dan pusat perbelanjaan di Jalan Riau, tepatnya di samping dan di depan Mal Ciputra Seraya, Pekanbaru, diprediksi akan membuat ruas jalan Riau itu akan lumpuh total. Hotel dan pusat perbelanjaan itu itu adalah Novotel dan Tangram Hotel.
Situasi yang tidak nyaman bagi pengendara jalan sudah mulai terlihat pada saat jam-jam kerja. Pagi pada pukul 07.00 WIB dan sore pada pukul 16.00 WIB. Berdirinya hotel dan pusat perbelanjaan itu, sejak awal memang sudah diwanti-wanti. Pasalnya sejumlah masyarakat yang bermukim di sekitar tempat itu juga sudah mengeluhkan kondisi macet yang terjadi saat ini.
Melihat kondisi tersebut, menurut Tri hal itu harus tetap menjadi pertimbangan. Jika dikaji dari sisi pendapatan bisnis, tentu hadirnya dua hotel ini akan menguntungkan Pemko Pekanbaru. Kalau seperti ini terus dilakukan, Pemko Pekanbaru sendiri justru akan melemahkan sektor yang lain.
“Jalan Riau itukan jalur penghubung masyarakat yang tinggal di Rumbai dan Palas sana. Kalau dibangun terus dengan kapasitas ruas jalan seperti itu tentu tidak layak. Harusnya pertimbangannya 5 tahun ke depan. Orang akan bingung sendiri,” sambungnya.
Dia menilai, harusnya dalam perancanaan bisnis Pemko Pekanbaru harus selektif memberikan perizinan pembangunan. Bukan semata-mata untuk mencari keuntungan daerah saja. Selain hotel dan pusat perbelanjaan, ada banyak potensi bisnis lain yang bisa digarap.
Sejak awal, rencana pembangunan di Jalan Riau memang sudah salah sejak awal. Jarak bangunan ke bibir jalan hanya 7 meter sampai 8 meter saja. Sementara lebar ruas jalan, sangat tidak memungkinkan untuk dilalui banyak kendaraan.
Penulis: Melba