BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Semakin berkembangnya zaman, kaum hawa tidak lagi bisa disamakan dengan wanita zaman dulu. Kehadirannya dalam rumah tangga bukan hanya sebatas mengurus suami, anak dan segala keperluan rumah lainnya.
Di abad ke 21 ini, jangan heran jika banyak kaum wanita juga terlibat aktif berperan melakoni beberapa profesi, yang bahkan pekerjaan itu setara dengan kaum pria. Misalnya saja Ananda selaku Owner Cafe Kekinian.
Memperingati hari Wanita Internasional yang bertepatan pada tanggal 8 Maret 2016, wanita berusia 31 tahun itu mengaku bahwa perubahan membuat wanita juga bisa hidup mandiri.
“Wanita sekarang juga sudah banyak yang cari uang dan bisa bekerja. Selain tugas pokok menjadi ibu rumah tangga, pekerjaan tersebut tidak lagi menjadi beban. Sudah banyak ibu-ibu rumah tangga, tapi dia juga aktif di luar rumah,” katanya kepada kru bertuahpos.com, Selasa (8/3/2016).
Sekali lagi terbukti, dengan menjalani hidup demikian, tidak sedikit pula banyak kaum hawa sukses dalam bisnisnya. Hal ini, kata dia, tentunya mematahkan persepsi masyarakat yang menyebutkan bahwa wanita karir juga bisa menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai istri.
“Wanita masa kini, bagi saya adalah wanita yang bisa melakukan pekerjaannya full, bahkan sampai 24 jam,” tambahnya.
Dalam beberapa kasus, kembali membuktikan bahwa wanita single parent sekalipun ternyata mampu menjalani kehidupan normal layaknya seperti kebanyakan orang. Tekanan batin akibat beberapa kasus yang mendera keluarga justru bukan jadi halangan berarti bagi mereka untuk tetap bisa menghidupi anak-anaknya, menjalankan tugas sebagai ibu, bahkan tidak jarang harus melakukan kegiatan sebagai seorang ayah dalam keluarganya.
“Banyakkan buktinya, seorang ibu bahkan berperan ganda, yang juga menjalankan tugas sebagai ayah,” ujar Ananda.
Pada momentum peringatan women’s day, kaum hawa memperingatinya dengan beragam bidang, termasuk politik, ekonomi, sosial atau bahkan mungkin pekerjaan yang yang dianggap rumit sekalipun. Banyak orang yang belum tahu bahwa hari perempuan internasional ini lahir dari sebuah tragedi kekerasan di Amerika Serikat pada tanggal 8 Maret 1857.
“Harapannya kita sebagai wanita harus serba bisa. Jangan mau kita kalah dari lelaki. Tapi dengan arti kata tidak melangkahi kodrat lelaki. Bekerja, namun tetap berada dijalur kita sebagai kaum wanita,” katanya.
Penulis: Dilla
Â