BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Dalam waktu dekat fenomena alam yang sangat jarang bakal terjadi di Indonesia. Diperkirakan Rabu (09/03/2016), terjadi Gerhana matahari total yang bertepatan pula dengan hari raya Nyepi bagi umat Hindu.
Sebagian masyarakat ada yang meramaikan fenomena alam ini sebagai objek Wisata. Namun ada pula yang mengaitkan dengan petanda hari akhir atau kiamat.
Kepada kru bertuahpos.com, Ketua Fatwa MUI Pekanbaru , Akbarizan menyebutkan bahwa gerhana matahari bukan petanda hari kiamat telah tiba. “Gerhana matahari merupakan bentuk kuasa Allah SWT menunjukkan keagungannya kepada makhluk. Bukan petanda kiamat datang,” katanya ketika dihubungi, Senin (07/03/2016).
Akbarizan juga menyampaikan agar masyarakat tidak salah kaprah. Dan memandang sesuatu terutama pada Gerhana Matahari ini lebih kedalam bentuk kuasa tuhan. “Kalau tanda-tanda hari kiamat sudah dijelaskan dalam Alquran. Intinya sebagai umat muslim kita dianjurkan banyak-banyak intropeksi diri dan shalat sunnah gerhana matahari,” tutur Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN Suska Riau ini.
Tentang masyarakat yang ramai-ramai berwisata melihat fenomena alam ini, Akbarizan tidak mempersalahkan. Tetapi dirinya mengingatkan agar fenomena alam tersebut dijadikan sebagai bentuk iktibar umat muslim bahwa jangan mencoba melawan kuasa Allah SWT.
“Bagi yang dilewati gerhana matahari silahkan laksanakan shalat. Tetapi bagi masyarakat yang daerahnya tidak terkena, tidak pula disunahkan melaksanakan shalat gerhana,” tambah Akbarizan.
Gerhana Matahari disebut Kusufdi dalam bahasa Arab yang bermaksud terlindung atau hilangnya cahaya matahari, sama ada terlindungnya itu hanya sebagian atau keseluruhannya. Fenomena ini juga bisa menjadi peringatan kepada manusia tentang azab dan nikmat yang dijanjikan Allah SWT pada hambanya kerana fenomena gerhana ini sangat besar artinya bagi penghayatan iman dan sains.
Seperti yang diberitakan sebelumnya LAPAN menyampaikan ada 10 provinsi di Indonesia yang dilintasi gerhana matahari. Mulai dari Bengkulu, Sumatera Selatan (Sumsel), Bangka Belitung (Babel), Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Timur (Kaltim), Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara. Disebut gerhana matahari di Maluku Utara termasuk yang paling panjang sekitar 3 menit dan kondensi cahayanya lebih besar.
Penulis: Riki