BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) meminta kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) Riau untuk menyediakan stok sembako. Permintaan itu dalam rangka untuk mengantisipasi terjadinya pemutusan pendistribusian sembako dari provinsi tetangga ke Riau, yang disebabkan musibah banjir beberapa waktu lalu.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Riau, Masperi, yang juga terlibat dalam TPID Riau menyebutkan, bahwa akibat banjir yang menghantam sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Barat tentunya membuat lahan masyarakat rusak. Maka tentunya akan dibutuhkan waktu lama untuk dilakukan pemulihan.
“Nah, dalam masa pemulihan itulah kita khawatir akan terjadinya pemberhentian sementara distribusi sembako ke Riau. Makanya kami minta Bulog sediakan stok yang cukup untuk antisipasi ini,” katanya, Jumat (04/03/2016).
Masperi juga menyebutkan, bahwa Pemerintah Provinsi Riau mengakui bahwa jika terjadi hal demikian, stok yang tersedia juga tidak akan mencukupi, tapi bukan berarti tidak ada sama sekali. Misalnya saja untuk harga cabe, bukan berarti dengan pemutusan distribusi ini, cabe tidak ada dipasaran. Hanya saja hukum suplainya tidak berimbang.
“Kalau masyarakat butuhnya 10 mungkin 5 yang tersedia. Akibatnya tentu harga naik. Inilah gunanya TPID itu memberikan subsidi. Yang jelas itukan di beras. Ketika itu terjadi, mainlah Bulog ke lapangan,” sambungnya.
Solusi lain, menurut Masperi, bisa saja suplai sembako itu didatangkan dari daerah lain. Misalnya, jika produksi dari Sumatera Barat bermasalah, bisa didatangkan dari Sumatra Utara dan Provinsi Jambi. Namun demikian, jika gejolak dimasyarakat mencapai di atas angka 20 persen, maka TPID akan menurunkan operasi pasar. “Jika itu memang sudah luar biasa sekali gejolaknya,” sambungnya.
Sebelumnya, pasca terjadinya musibah banjir di Provinsi Tetangga Sumatra Barat, memang dikhawatirkan akan membuat putusnya rantai distribusi sembako dari provinsi itu ke Riau. Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Perindustrian dan PerdaganganProvinsi Riau, Muhammad Firdas tidak menafikkan, bahwa terputusnya pasokan sembako itu bisa saja terjadi.
“Sebab pasca banjir, lahan-lahan masyarakat yang rusak di Sumbar tentu butuh waktu untuk melakukan perbaikan. Dalam rentang waktu seperti ini, kami khawatir akan terjadi putusnya distribusi sembako dan sayur-sayuran ke Riau,” katanya.
Dia menambahkan bahwa, dalam waktu dekat Pemerintah Provinsi Riau akan lakukan pertemuan dalam satu forum dengan pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) Riau, Pertamina dan satuan kerja terkait lainnya untuk mencari solusi dalam masalah ini.
Selain itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau juga akan melibatkan tim pengendalian inflasi daerah atau TPID Riau. Keterlibatah lembaga ini dianggap sangat menentukan persoalan keberlangsungan ketersediaan sembako di Riau pasca musibah banjir yang menghantam wilayah itu.
Penulis: Melba