BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kepala Didang Kependidikan dan Agama (KA), Biro Kesra Provinsi Riau, Sartibi mengakui bahwa memang masih ada petugasnya belum memberikan pelayanan maksimal dan bersikap ramah. Namun demikian dia meminta agar calon pemohon beasiswa, untuk bisa memaklumi.
“Kami memang mengakui itu. Memang tahun ini ramai betul. Itupun kami sudah usaha bagaimana suasana tetap tenang dan kondusif. Kami sudah berusaha mengerahkan pegawai kita ini semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan. Tapi kalau memang ada mahasiswa yang merasa tidak nyaman dengan pelayanan, harap dimaklumi saja,” ujarnua, kepada bertuahpos.com, Senin (29/02/2016).
Informasi yang berhasil dirangkum bertuahpos.com, untuk sementara ini, proposal permohonan ajuan beasiswa itu sudah terdata sebanyak 12 ribu lebih. Informasi itu diperoleh dari Seksi Kependidikan, Kesra Provinsi Riau. Menurut Sartibi, Pemerintah Provinsi Riau masih belum bisa menetapkan berapa target mahasiswa yang akan menerima bantuan itu.
( Baca : Urus Beasiswa, Petugas Tidak Ramah Melayani Mahasiswa)
“Kami hanya membuka peluang seluas-luasnya. Jadi siapapun yang mau masukkan berkas silahkan saja. Tidak ada batasan,” katanya Sartibi. Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi Riau kemungkinan besar akan mengalokasikan anggaran lewat APBD Perubahan. Kemungkinan besar, proses pencairan beasiswa tersebut akan berlangsung akhir tahun, atau bisa jadi di tahun 2017.
Pengalaman yang tidak menyenangkan justru dialami oleh Sholihat. Dia menyebutkan bahwa petugas pengesahaan registrasi sama sekali tidak ramah. “Salah tulis sedikit saja mereka marah-marah. Padahal masih bisa diperbaiki,” katanya.
Menurut dia, sikap seperti itu tidak seharusnya ditunjukan oleh petugas, mengingat bahwa itu adalah tugas dan fungsi pegawai memberikan pelayanan baik. Tahun sebelumnya, dia juga pernah ajukan beasiswa. Prosesnya tidak seperti saat ini. Dia melihat untuk pengajuan tahun ini memang lebih rumit dibanding tahun-tahun sebelumnya.
( Baca:Ratusan Mahasiswa Seperti Pengungsi di Kantor Gubernur Riau)
Dalam situasi yang berdesak-desakan tersebut, dia juga mengakui bahwa proses registrasi yang dibuka dianggap tidak kondusif dan tidak efektif. Mahasiswa hanya menerima secarik kertas dengan cap basah, sebagai bukti bahwa berkas itu sudah diterima oleh pihak Pemerintah Provinsi Riau. “Nanti pada saat pencairan, ini juga tidak digunakan,” sambungnya.
Pemerintah Provinsi Riau melalui Biro Kesra, menetapkan bahwa tanggal 29 Februari, tepatnya pada hari ini, adalah hari terakhir dilakukanya proses registrasi. Dihari terakhir, jumlah mahasiswa yang melakukan proses regitrasi lebih banuyak dari banding akhir pekan lalu.
Penulis: Melba