BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Memasuki musim kemarau di awal tahun 2016, Provinsi Riau tengah mewaspadai kebakaran lahan dan hutan (Karlahut). Sebab dimusim kemarau ini rentan hadirnya hotspot atau titik api yang berdampak kabut asap.
Dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Provinsi Riau mendeteksi pada Minggu (28/02/2016), Riau terbanyak menyumbang hotspot se Sumatera. Setidaknya ada belasan titik api yang terdeteksi, paling banyak di Bengkalis 19 titik. Berdampak pada jarak pandang sejumlah daerah menjadi kabur.
Untuk Senin (29/02/2016), BMKG kembali mendeteksi ada empat hotspot di Sumatera.
“Tetapi di Riau hari ini nihil titik api. Hotspot berada di Aceh satu titik, sisanya berada di Sumut (Sumatera Utara),” kata Kepala Seksi (Kasi) Informasi BMKG Riau, Slamet Riyadi.
Kepada bertuahpos.com, disampaikan Slamet untuk visibility atau jarak pandang di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru dan sekitarnya masih enam kilometer. Lalu kualitas udara yang tercatat Papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Simpang Mal Ska menunjukkan kualitas baik. Sedangkan Rengat dan Pelalawan jarak pandang lima kilometer dengan udara kabur, Kota Dumai tujuh kilometer.
Sedangkan prakiraan cuaca angin secara umum dari arah Utara hingga Timur laut dengan kecepatan 05 – 15 knots (09 – 27 km/jam). Temperatur Maksimal 31.5 – 33.5 celcius, dan kelembaban maksimal 93 – 98 persen.
“Pada umumnya cuaca di wilayah Riau Cerah hingga Berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan tidak merata terjadi di wilayah Riau bagian barat, tengah dan selatan pada siang, sore, dan malam hari,” jelas Slamet.
Sedangkan prakiraan tinggi gelombang laut berlaku mulai tgl 29 Februari 2016 pkl. 07.00 WIB sampai pkl 19.00 WIB, Rokan Hilir (Rohil) 0.25 – 0.5Â meter, Dumai 0.25 – 0.5Â meter, Bengkalis 0.25 – 0.75 meter, Indragiri Hilir (Inhil) 0.75 – 0.75 meter dan Meranti 0.25 – 0.75 meter.
Penulis: Riki