BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Istilah LGBT saat ini sedang tren dan menjadi topik terhangat, namun taukah anda bahwa orang yang kerap melakukan Seks sesama jenis atau Same Sex Attraction (SSA) belum dia LGBT.
Menurut Founder grup Peduli Sahabat sekaligus penulis buku “Anak ku Bertanya Tentang LGBT,” Sinyo Egie mengatakan masyarakat harus paham terlebih dahulu antara ketertarikan seksual dan identitas sosial. LGBT adalah Indentitas sosial, yaitu keadaan dimana seseorang menerima bahwa identitas sosial dan penerimaan diri, pencitraan, identitas formal (KTP, KK, dan identitas diri lainnya) aktualitas diri yang hadir sebagai lawan dari identitas hetero.
“Itulah kenapa kaum LGBT juga ingin diakui keberadaannya eksistensinya sama seperti kaum kebanyakan atau persamaan pengakuan di mata masyarakat, persamaan legalisasi pernikahan,” Rabu (23/2/2016).
SSA atau seks sesama jenis adalah ketertarikan sesama jenis, walaupun penyuka sesama jenis ini pernah melakukan tindakan seks sesama jenis, namun si pelaku tidak ingin menjadi LGBT, maka dia tidak dapat disebut LGBT.
“Lebih mudahnya seorang SSA belum tentu LGBT tapi LGBT sudah pasti mempunyai SSA,” tambahnya.
Menurut Sinyo, masih banyak SSA tidak ingin menjadi LGBT, dia ingin hidup secara hetero (orang kebanyakan) seperti yang ada dalam agama atau adat setempat.
Di grup Peduli Sahabat yang fokus membantu orang orang SSA, para SSA di grup tersebut menganggap bahwa orientasi seks sesama jenis merupakan pemberian atau anugrah Allah sebagai ujian berupa keburukan. Sikap yang mereka ambil adalah sabar dan tetap berusaha hidul di jalan Allah dengan identitas hetero seperti menikah dengan wanita, punya anak akan tetap di jalani walau terasa berat.
Namun kaum LGBT beranggapan bahwa SSA adalah pemberian (anugrah) Allah sebagai ujian berupa kebaikan sehingga harus di syukuri dengan jalan menyalurkannya kepada sesama jenis. Bahkan memperjuangkan hak menikah di suatu negara secara legal agar diterima masyarakat hetero. Hingga saat ini sudah ada 23 negara bagian yang telah melegalkan pernikahan dan identitas kaum LGBT
Penulis : Nova