BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kabut asap yang melanda Pekanbaru selama beberapa pekan telah memunculkan para penjual masker dadakan. Berbekal kayu untuk gantungan masker, penjaja masker berjejera  di sepanjang ruas jalan protokol.
Â
Tak jarang, mereka juga mesti berpindah pindah tempat agar dagangannya tetap laku. “Dari pagi sampai siang ini sudah tujuh kali pindah tempat bang,” ujar Andri (29), pedagang di Jalan SM Yamin, Sabtu (01/03/2014).
Â
Alasannya berpindah tempat karena penjual masker serupa semakin padat di pinggir jalan. Supaya dagangannya tetap laku Andri harus pandai pandai cari tempat yang sepi penjual. “Tapi di sini juga sepi pembeli kayaknya Bang,” katanya.
Â
Beruntung lagi Ira (37), pedagang masker di depan Universitas Riau tak perlu bersusah payah mencari lapak yang pas. “Sudah seminggu, alhamdulillah tidak perlu pindah pindah cari pembeli,” ujarnya.
Â
Kemunculan penjual masker dadakan ternyata juga berimbas pasa sulitnya mendapatkan masker di tingkat grosir. Teman-teman sesama pedagang masker harus antri untuk bisa mendapatkan barang.Â
Â
Lain dengan Andri. Ia baru empat hari berjualan masker dan stoknya masih cukup. Ia kemarin memberi 200 masker dan masih bisa dijual sampai sekarang. Ia bersyukur sudah punya stok banyak karena sekarang agak susah mendapatkan masker. Para pedagang masker harus antri barang.
Â
Ia mengaku, banyaknya penjual masker juga turut mengurangi omset Andri. “Tidak kayak sebelumnya. Sehari bisa hampir 20 masker terjual,” katanya. (riki)