BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Pasca banjir yang melanda Sumatera Barat (Sumbar) dan sebagian Riau membuat harga beras di pasaran naik. Termasuk Kota Pekanbaru yang selama ini bergantung dengan suplai beras dari luar daerah.
Â
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Azwan membenarkan hal itu. “Memang hasil monitoring yang kita lakukan ada kenaikan terutama pada komoditi beras,†katanya di ruang kerja, Kamis (18/02/2016).
Â
Hanya saja kata Azwan, kenaikan beras yang saat ini terjadi belum terlalu tinggi. “Memang ada beras yang naik jadi Rp 13.500 per kilogram. Tetapi itu masih belum signifikan,†katanya.
Â
Penyebab kenaikan harga beras di pasar sebab banyak sawah yang terendam banjir. Sehingga menyebabkan petani terancam gagal memanen. “Masa panen jadi mundur, makanya harga beras jadia naik,†sebut Azwan.
Â
Namun sebagai tindakan pencegahan agar tidak melonjak, Disperindag Pekanbaru bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) telah melaksanakan operasi pasar.
Â
“Sudah dua minggu kita laksanakan operasi pasar. Jadi masyarakat bisa membeli beras dengan harga murah cuma Rp 8400 per kilogram,†katanya.
Â
Untuk kualitas beras, Azwan menyebutkan masyarakat tidak perlu khawatir. “Jenis beras yang dijual beras Siam, kalau di pasar bisa sampai Rp 11 ribu per kilogram jadi jangan khawatir dengan kualitasnya. Operasi pasar ini untuk menstabilkan kembali harga beras,†katanya.
Â
Selain itu Disperindag Pekanbaru dalam waktu dekat bersama Asosiasi Pedagang Pasar (APP) akan mengadakan operasi pasar di 12 titik. “Dalam waktu dekat akan kita laksanakan,†katanya.
Â
Kalau memungkinkan pihaknya bersama APP dan Bulog akan melaksanakan operasi pasar di 28 titik kelurahan. Jadi nanti asosiasi pedagang membeli beras dari bulog kemudian dijual kembali ke masyarakat yang harganya lebih murah dari pasar,†sebutnya.
Â
Sedangkan untuk harga sembako Azwan mengklaim masih relative stabil. Hanya saja untuk ikan air tawar ada terjadi kenaikan akibat rusaknya keramba yang dimiliki peternak ikan di Kampar akibat banjir besar yang melanda beberapa waktu lalu.
Â
penulis : Riki