BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau memastikan bahwa hasil panen tandan buah segar atau TBS sawit di Riau mengalami penurunan.
Kepala Dinas Perkebunan Provini Riau, Muhibbul B magatakan bahwa, dengan kondisi luasan banjir seperti ini, tentunya akan menurunkan hasil produksi sawit di Riau secara keseluruhan. Meski demikian untuk sektor perkebunan, tentunya tidak mengalami persoalan berat dibanding tanaman pangan.
“Kalau untuk tanaman perkebunan, walau bagaimanapun tingginya air, selagi itu tidak menurusak tanamannya, kemungkinan bisa dipastikan masih aman. Namun demikian tetap saja, dengan luasan banjir ini, akan membuat hasil perkebunan akan mengalami penurunan jumlah produski,” sambungnya.
Sementara ini, Muhibbul menabahkan jika pun ada nantinya ada perkebunan yang rusak, kemungkinan tidak ada kucuran bantuan, mengingan jenis tanaman perkebunan, seperti karet dan sawit, masih dianggap kuat menghadap genangan air tersebut.
“Untuk perkebunan tidak terllau berpengaru. Kondisinya cukup kuat. Tapi mungkin mengalami stagnan produski. Sedangkan asap saja kemarin berpengaruh apalagi banjir. Pengaruhnya pasti ada tapi tidak sekuat pengaruh yang terjadi disektor pangan,” ujarnya.
Data rinci soal jumlah luasan perkebunan yang saat ini banjir juga belum bisa dirangkum oleh Dinas Perkebunan. Termasuk total perkiraan area perkebunan sawit yang saat ini terkena banjir.
“Kami juga mengakui bahwa untuk keseluruhan, soal pemetaan kebun rakyat belum terdata secara baik. Idealnya harus punya memang,” sambungnya.
Sebelumnya musibah banjir yang mengantam sejumlah daerah di Provinsi Riau memang membuat luasan jumlah perkebunan masyarakat ikut terendam air. Diantara daerah itu adalah Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Kuansing. Mayoritas masyarakat di daerah ini memang menggantungkan kehidupan ekonomi masyarakatnya dari sektor perkebunan. Dipastikan dengan kondisi banjir yang saat ini menghantam wilayah itu, maka perkebunan masyarakat juga ikut terendam air. (Melba)